LONDON – Pesepakbola legenda asal Pantai Gading, Didier Drogba, kecewa pemain-pemain asal Afrika kepada dianaktirikan di ajang Ballon dOr. Dalam pandangan eks penyerang Chelsea itu, sejumlah pemain Afrika memiliki kapasitas untuk meraih trofi berbentuk bola emas tersebut.
Hanya saja, semenjak trofi Ballon dOr berkesemaptan untuk dimenangi oleh pemain di seluruh dunia, hanya satu kali pemain asal Afrika meraih gelar tersebut. Momen itu terjadi pada 1995, setelah George Weah (Liberia) mengalahkan Jurgen Klinsmann dan Jari Litmanen.
(Weah raih trofi Ballon dOr 1995)
Setelah 1995, jangankan meraih trofi Ballon dOr, menduduki tiga besar pun pemain asal Afrika tidak pernah. Padahal dalam kurun 1995 hingga kini, sejumlah pemain asal Benua Hitam memiliki kualitas untuk memenangi trofi tersebut.
BACA JUGA: Drogba: Mane Layak RaihTrofi Ballon dOr 2019
Pada medio 2000-an, Afrika memiliki Samuel Etoo yang berasal dari Kamerun. Etoo memiliki andil yang sangat besar saat mengantarkan Barcelona (2008-2009) dan Inter Milan (2009-2010) meraih treble winner. Akan tetapi, pada penganugerahan Ballon dOr 2009 dan 2010, Etoo tidak pernah menduduki posisi tiga besar.