Meski begitu, Raul tetaplah menjadi legenda di Madrid, meski dirinya tak pensiun di klub tersebut. Ya, Raul memang tidak pensiun di Santiago Bernabeu karena memutuskan untuk hengkang pada 2010 ke Schalke 04. Kepindahannya dari Madrid pun membuat orang bertanya-tanya, mengapa bisa seorang Pangeran Madrid dilepaskan begitu saja oleh pihak klub?
Lebih mirisnya lagi, perpisahan Raul dengan Madrid terjadi begitu saja tanpa ada sebuah acara spesial untuk melepaskan sosok paling diidolakan publik Santiago Bernabeu kala itu. Madrid seperti tak menghargai jasa Raul yang sudah membela klub tersebut selama 16 tahun lamanya.
Kendati begitu, hidup masih terus berlanjut. Raul langsung menfokuskan diri membantu Schalke tampil di Liga Jerman dari 2010 hingga 2012. Selama dua musim di Schalke, Raul tampak sangat dihargai di sana. Bahkan saat Raul memutuskan untuk pergi ke Al Sadd pada 2012, Schalke mengadakan sebuah perpisahan megah yang dihadiri para pendukung Schalke di Veltins-Arena. Raul yang mendapatkan perpisahan yang begitu luar biasa itu tampak tersentuh hingga matanya berkaca-kaca. Hal tersebut jelas berbanding terbalik saat dirinya ditendang dari Madrid.
Kembali ke Al Sadd. Raul berada di tim yang bermain di Liga Qatar itu selama dua musim saja, yakni dari 2012 hingga 2014. Setelah dari Al Sadd, Raul sempat tak memiliki klub, sebelum akhirnya bergabung dengan New York Cosmos pada Oktober 2014. Tak lama, tepatnya pada 16 November 2015, Raul akhirnya memutuskan untuk pensiun.
Kini, Pangeran Real Madrid itu sudah kembali lagi ke Madrid. Ia diberikan kepercayaan oleh klub untuk membesut RM Castilla, tim cadangan atau tim b dari skuad utama Madrid yang bermain di Segunda Division B (kasta ketiga Liga Spanyol). Patut dinantikan bagaimana kiprah Sang Matador Spanyol itu sebagai pelatih di RM Castilla.
(Ramdani Bur)