PARIS – Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) mendapat sindiran dari salah satu media ternama asal Amerika Serikat, New York Times. Mereka menilai UEFA terlalu lunak dengan tidak menyelidiki indikasi pelanggaran aturan Financial Fair play (FFP) yang dibuat Paris Saint-Germain (PSG).
Semenjak dikuasai taipan asal Qatar yakni Nasser Al Khelaifi pada 2011, Les Parisiens –julukan PSG– kerap jorjoran di pasar transfer. Puncaknya tercipta pada musim panas 2017 ketika mereka mendatangkan dua pesepakbola top dunia, Neymar Jr dan Kylian Mbappe.
Untuk mendaratkan dua pesepakbola itu, manajemen PSG mengeluarkan 400 juta euro atau sekira Rp6,42 triliun! Hanya saja hingga sekarang, UEFA tak kunjung melakukan penyelidikan kepada PSG. Bisa dibilang, UEFA melakukan perbedaan perlakuan kepada PSG.
BACA JUGA: Pengganti Cristiano Ronaldo Sesungguhnya di Madrid Baru Tiba Musim Panas 2020
Di saat klub seperti AC Milan dilarang tampil satu musim di kompetisi Eropa karena melanggar aturan FFP, PSG justru masih adem ayem. Padahal, setelah mendatangkan Neymar dan Mbappe, keuangan PSG bisa dibilang biasa-biasa saja.