“Ada yang mencoba memecah belah komunitas, menyebarkan kebencian, mencoba mempertajam perbedaan di antara kita, sehingga kita saling curiga. Agama juga mengajarkan kita untuk memperlakukan orang lain dengan sebaik mungkin. Di London ini, perbedaan tak hanya ditoleransi, tapi juga dihormati dan dirayakan,” ujar Khan.
Salah satu pendiri Open Iftar, Omar Salha mengatakan, acara ini sendiri muncul ketika ia dan rekan-rekannya melakukan buka puasa bersama di salah satu kampus di London. Tidak disangka, tujuh tahun berselang, acara ini merambah ke sejumlah kota di Inggris, bahkan juga dibeberapa negara, termasuk Turki dan Amerika Serikat.
(Fetra Hariandja)