1. Serangan Sporadis
Bermain terbuka sesungguhnya adalah bunuh diri saat melawan Barcelona dengan Lionel Messi-nya. Sedikit saja ada ruang, maka mereka akan siap membunuh lawan. Namun, strategi menekan yang dipadu serangan sporadis ala Jurgen Klopp, sukses mematikan Barcelona.
Gol cepat Divock Origi pada menit ketujuh sedikit banyak berperan untuk menjatuhkan mental Barcelona. Meski musuh masih bisa bertahan dengan baik, Liverpool terus menggedor lini pertahanan yang digalang Gerard Pique tanpa ampun.
Hasilnya baru dipetik pada babak kedua. Gol cepat lagi-lagi menjadi kunci. Georginio Wijnaldum mencetak dua gol yang hanya berjarak dua menit. Tertinggal 3-0 membuat mental Barcelona runtuh hingga akhirnya Divock Origi mencetak gol penentu di menit ke-79.
(Fetra Hariandja)