MADRID – Manajemen Real Madrid memutuskan memecat Julen Lopetegui dari kursi pelatih mereka pada Selasa 30 Oktober 2018 dini hari WIB. Kemudian, posisi lowong itu untuk sementara diisi caretaker yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih Madrid Castilla, Santiago Solari.
Pergantian pelatih diharapkan manajemen dapat memperbaiki hasil yang didapatkan Madrid. Bahkan bukan sekadar memperbaiki, pergantian pelatih diharapkan manajemen dapat membuahkan trofi bagi Los Blancos –julukan Madrid– di akhir musim.
(Lopetegui dipecat Madrid. Foto: REUTERS)
Hal itu pernah dirasakan Madrid pada musim 2015-2016. Ketika itu mereka memecat Rafael Benitez dan menggantinya dengan Zinedine Zidane di tengah musim 2015-2016. Hasilnya luar biasa, yang mana Madrid keluar sebagai kampiun Liga Champions 2015-2016 di bawah arahan Zizou –sapaan akrab Zidane.
BACA JUGA: Belgia Buka Peluang Lepas Roberto Martinez ke Madrid
Momen yang tak jauh berbeda juga pernah dilakukan Chelsea. Pada medio Februari 2012, manajemen Chelsea memecat Andre Villas-Boas. Kemudian untuk menggantikan posisi Villas-Boas, Madrid mengangkat Roberto Di Matteo yang sebelumnya bertugas sebagai asisten pelatih.
Hasilnya luar biasa, di mana Chelsea keluar sebagai kampiun Liga Champions 2011-2012. Trofi tersebut merupakan yang pertama diraih Chelsea di sepanjang keikutsertaan mereka di Liga Champions. Momen yang sama kembali diulangi Chelsea semusim setelahnya.
(Benitez beri trofi Liga Eropa bagi Chelsea)
Ketika musim 2012-2013 belum separuh jalan, Chelsea memecat Di Matteo dan kemudian mengangkat Rafael Benitez. Bersama Benitez, Chelsea menutup musim 2012-2013 dengan koleksi trofi Liga Eropa. Karena itu, Madrid dapat meniru kisah sukses Chelsea di atas demi menyelamatkan musim ini.
(Ramdani Bur)
