JULEN Lopetegui dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Real Madrid pada Selasa 30 Oktober 2018 dini hari WIB. Pemecatan itu terjadi setelah Lopetegui menjabat sebagai pelatih Madrid selama 139 hari!
Hanya dalam kurun enam bulan, Lopetegui dua kali dipecat dari jabatan sebagai pelatih. Sebelumnya, dua hari jelang bergulirnya Piala Dunia 2018, Lopetegui dipecat Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) karena diam-diam menjalin kesepakatan dengan Madrid.
Jika Lopetegui tidak menerima tawaran dari Madrid, bukan tak mungkin Lopetegui sukses besar bersama Spanyol saat ini. Andai melihat kondisi saat ini, ada baiknya Lopetegui menolak tawaran Madrid pada musim panas 2018.
Berikut 5 alasan seharusnya Lopetegui tolak jadi pelatih Madrid:
5. Potensi Sukses Bersama Spanyol di Piala Dunia 2018
(Lopetegui saat memimpin latihan tim nasional Spanyol. Foto: AFP)
Di bawah asuhan Lopetegui, Spanyol tampil luar biasa. Dari 20 pertandingan di semua kompetisi, Isco Alarcon dan kawan-kawan mengoleksi 14 menang dan enam imbang. Hal itu berarti dalam kurun waktu tersebut, Spanyol tak terkalahkan!
Bahkan dalam perjalanan 20 pertandingan itu, Spanyol sempat menghadapi lawan-lawan kuat macam Italia, Jerman, Spanyol dan Belgia. Bahkan juara Piala Dunia 2018, Prancis, dikalahkan Spanyol dengan skor 2-0 dalam laga uji coba yang diselenggarakan di Stade de France pada 28 Maret 2017.
4. Florentino Perez Kejam terhadap Pelatih
Perez memimpin Madrid dalam dua periode, yakni 2000-2006, serta 2009 hingga saat ini. Dalam dua periode itu, pria berusia 70 tahun itu sudah 16 kali menunjuk pelatih. Hal itu menunjukkan bahwa Perez terkenal sebagai pria bersumbu pendek, alias sosok tidak sabaran yang sering memecat pelatih.
Hal yang sama pun dilakukan Perez terhadap Lopetegui. Pria asal Spanyol itu hanya memberi waktu 139 hari kepada Lopetegui. Setelah tak ada perbaikan hasil, Perez tidak segan memecat Lopetegui yang sebelumnya tidak memiliki pengalaman menangani klub besar.
3. Lopetegui Belum Cocok Tangani Madrid
Lopetegui memang pernah menangani tim nasional sebesar Spanyol. Akan tetapi, pelatih 52 tahun itu belum pernah melatih tim besar di level klub. Sebelum menangani Madrid, Lopetegui hanya pernah membesut Rayo Vallecano dan FC Porto di level klub.
Karena itu, ketika dihadapkan dengan pemain bintang setiap harinya, Lopetegui terlihat kebingungan mengkoordinir para personelnya tersebut. Imbasnya, hasil buruk pun diterima Madrid di musim 2018-2019.
2. Cristiano Ronaldo Pergi
Ketika Lopetegui datang, Ronaldo memang masih berstatus sebagai pemain Madrid. Akan tetapi, rumor kepergian Ronaldo sudah berembus kencang saat itu. Benar saja, Ronaldo memutuskan hengkang ke Juventus setelah ditebus seharga 100 juta euro.
Kepergian Ronaldo membuat Madrid kehilangan pemain yang mampu mengoleksi 50 gol di setiap musimnya. Parahnya, Madrid tidak mendatangkan pemain pengganti sekelas Ronaldo. Manajemen justru mendaratkan pemain kelas dua, yakni Mariano Diaz.
1. Lopetegui Bukan Pilihan Utama
Setelah Zinedine Zidane mengundurkan diri sebagai pelatih Madrid pada pengujung Mei 2018, manajemen Madrid langsung mendekati sejumlah pelatih. Manajemen melakukan negosiasi dengan Antonio Conte, Mauricio Pochettino, Massimiliano Allegri, Joachim Low hingga Julian Nagelsmann.
Akan tetapi, tak ada satu pun dari nama-nama di atas yang menerima tawaran Madrid. Pada akhirnya, opsi terakhir Madrid ialah menunjuk Lopetegui, yang nyatanya gagal mengangkat performa Los Blancos.
(Ramdani Bur)