“Pada 2009 saya menerima proposal dari Real Madrid, namun saya sepenuhnya hancur di sana karena saya tidak bisa memberikan apa yang saya berikan di Milan. Saya sepenuhnya tersesat. Jose Mourinho adalah pelatih yang sulit bagi saya dan kami memiliki rasa hormat, tetapi hubungan yang rumit,” ungkap Kaka, menukil dari Four Four Two, Kamis (19/4/2018).
“Ketika saya berpikir dia akan memberi saya kesempatan, saya tidak bisa membuktikan kepadanya kalau saya berada dalam kondisi yang bagus. Saya banyak berlatih, bertarung, dan berdoa, namun karena tidak mendapatkan kepercayaan pelatih, maka saya menyadari kalau saya tidak bisa bekerja dengannya,” lanjut pria yang membawa Milan juara Liga Champions itu.
“Kegembiraan yang saya dapatkan adalah ketika menerima pesan saat dia meninggalkan Madrid dan mengatakan kalau saya merupakan salah satu pemain paling profesional yang pernah bekerja dengannya,” pungkas Kaka.
(Fetra Hariandja)