BANYAK pesepakbola tertarik membela Liverpool. Hal itu karena The Reds –julukan Liverpool– memiliki sejarah besar di persepakbolaan Inggris maupun Eropa. Liverpool tercatat sebagai klub tersukses kedua di Liga Inggris dengan koleksi 18 trofi. Sementara di Liga Champions, Liverpool telah menyabet lima gelar.
Akan tetapi, tak semua pemain yang bergabung bersama Liverpool dapat menunjukkan kelasnya. Banyak pesepakbola yang memiliki catatan mentereng di klub sebelumnya, namun melempem bersama Liverpool. Bisa dibilang karier sepakbolanya langsung merosot seusai membela Liverpool. Siapa saja?
Berikut 5 pemain yang kariernya dihancurkan Liverpool, mengutip dari Sportskeeda:
5. Nuri Sahin
(Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Sahin memesona saat mengawal lini tengah Borussia Dortmund dalam kurun 2008-2011. Alhasil pada musim panas 2011, gelandang berpaspor Turki itu didatangkan Real Madrid. Namun, karena tak berkembang bersama Madrid, Sahin dipinjamkan ke Liverpool semusim kemudian.
Akan tetapi, Sahin juga gagal menunjukkan performa terbaik bersama Liverpool. Ia memang mampu mencetak tiga gol dan tiga assist dari 12 penampilan. Namun, raihan tersebut dinilai pelatih Liverpool saat itu Brendan Rodgers tak cukup baik. Alhasil Sahin hanya bertahan enam bulan dan kemudian dipinjamkan Madrid ke Dortmund. Hingga kini, Sahin masih membela Dortmund dan tak ada yang istimewa dari gelandang berusia 29 tahun itu.
4. Fernando Morientes
(Foto: Bryn Lennon/Getty Images)
Morientes dikenal sebagai penyerang tajam di era akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Ia tercatat tiga kali membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions. Selain itu, Morientes juga mengantarkan tim kuda hitam AS Monaco melaju hingga partai puncak Liga Champions 2003-2004.
Pada akhirnya di bursa transfer Januari 2005, Morientes diboyong Liverpool. Ia satu setengah musim (Januari 2005 – Juni 2006) membela Liverpool. Dalam periode itu, Morientes hanya mengemas 12 gol dari 60 penampilan. Singkat kata, Morientes kemudian melanjutkan karier bersama Valencia, Marseille hingga akhirnya pensiun pada 2015 saat membela Santa Ana CF.
3. Jari Litmanen
(Foto: Getty Images)
Litmanen sukses besar selama membela Ajax Amsterdam (1992-1999). Puncak prestasinya tersaji saat mengantarkan Die Amsterdammers –julukan Ajax– menjuarai Liga Champions 1994-1995. Singkat kata, Litmanen bergabung bersama Liverpool pada musim dingin 2001.
Namun, datang di usia 30 tahun, gerak-gerik Litmanen tak selincah beberapa tahun sebelumnya. Alhasil, ia hanya satu setengah musim membela Liverpool dengan raihan sembilan gol dari 40 penampilan. Setelah meninggalkan Liverpool pada musim panas 2002, Litmanen tak lagi menemukan permainan terbaiknya, hingga akhirnya pensiun pada 2012.
2. Harry Kewell
(Foto: Supplied)
Kewell bersinar ketika membela Leeds United dalam kurun 1998-2003. Bahkan karena kepiawaian Kewell menyisir sisi kiri lapangan, manajemen Liverpool lebih memilih mendatangkan winger berpaspor Australia itu ketimbang calon pesepakbola bintang, Cristiano Ronaldo, yang akhirnya bergabung dengan Manchester United.
Namun sayang, Kewell tampil minor bersama Liverpool. Selama lima musim berada di Stadion Anfield, Kewell hanya mengemas 16 gol dan empat assist dari 137 penampilan. Singkat kata, Kewell pada akhirnya memutuskan pensiun bersama Melbourne City pada 2014.
1. Stan Collymore
(Foto: Getty Images)
Collymore tampil trengginas bersama Nottingham Forrest. Dari 37 pertandingan, penyerang berkepala plontos itu mengemas 22 gol. Pada akhirnya di bursa transfer musim panas 1995, Collymore diboyong Liverpool seharga 8,5 juta pounds atau saat ini sekira Rp160 miliar. Transfer Collymore pun tercatat sebagai yang termahal di Inggris saat itu.
Namun, harga mahal plus catatan gemilang bersama Nottingham tak menjamin ketajaman Collymore dapat tersaji di Liverpool. Dari 69 penampilan, pemegang tiga caps bersama Tim Nasional (Timnas) Inggris itu hanya mengemas 28 gol. Di bursa transfer musim panas 1997, Collymore pun dilego Liverpool ke Aston Villa.