BANYAK pesepakbola yang pernah merasakan manisnya meraih treble winner. Stevie Chalmers dan kawan-kawan adalah yang pertama. Saat itu mereka membawa Glasgow Celtic menjadi kampiun Liga Skotlandia, Piala Liga Skotlandia dan Piala Champions (sekarang Liga Champions 1966-1967).
Setelah Celtic, Ajax Amsterdam meraih hal serupa lima musim berselang, hingga akhirnya Barcelona jadi tim terakhir yang meraih treble winner pada 2014-2015. Treble winner Barcelona pada 2014-2015 itu bukanlah yang pertama. Sebelumnya pada 2008-2009, Barcelona racikan Josep Guardiola juga meraih treble winner (Liga Spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions).
Selain Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, Samuel Eto’o bisa dibilang salah satu bintang keberhasilan Blaugrana –julukan Barcelona– meraih tiga gelar di musim 2008-2009. Sepanjang musim tersebut, Eto’o mengemas 36 gol dari 52 pertandingan.
BACA JUGA: SOCCERPEDIA: 3 Kali Hattrick di 1 Musim Liga Champions, Cristiano Ronaldo Jawabannya
Sebanyak 30 gol tercipta di Liga Spanyol, empat (Liga Champions) dan dua (Kualifikasi Liga Champions). Bahkan, Eto’o mencetak salah satu gol Barcelona saat mengalahkan Manchester United 2-0 di partai puncak.
Sukses bersama Barcelona, Eto’o hengkang ke Inter Milan pada musim panas 2009. Hebatnya, penyerang berpaspor Kamerun itu mengulangi kesuksesan di Barcelona bersama Inter. Nerazzurri –julukan Inter– racikan Jose Mourinho dibawanya meraih tiga gelar (Liga Italia, Coppa Italia dan Liga Champions) di musim 2009-2010.
BACA JUGA: SOCCERPEDIA: Bukan Pemain Ternama, Ini Pencetak Hattrick Pertama di Era Liga Champions
Di sepanjang musim tersebut, Eto’o mengemas 18 gol dari 46 penampilan. Dengan perincian 12 gol di Liga Italia, dua (Liga Champions) dan masing-masing satu di Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Hal itu membuat Eto’o mencatatkan rekor. Ia menjadi pesepakbola pertama yang meraih treble winner beruntun bersama dua klub berbeda.
(Ramdani Bur)