17 Mei, Tanggal Keramat Atletico

A. Firdaus, Jurnalis
Senin 19 Mei 2014 15:58 WIB
Selebrasi Diego Godin usai mencetak gol Jorge Pinto (foto: Reuters)
Share :

BARCELONA – Nasib Atletico Madrid, akhir-akhir ini berubah ketika bermain di Santiago Bernabeu dan Camp Nou. Kini kedua stadion termegah di ranah Spanyol tersebut, menjadi bersahabat bagi tim berjuluk El Atleti.
 
Akhir pekan lalu, 17 Mei 2014, Atletico menahan imbang Barcelona dengan skor 1-1. Meski bermain imbang, sudah cukup bagi pasukan Diego Simeone untuk mengangkat trofi La Liga di hadapan puluhan ribu Cules, sebutan penggemar Barca. Poin Atletico tak terkejar oleh Barca yang tertinggal tiga poin di klasemen akhir.
 
Uniknya, tanggal 17 Mei setahun yang lalu, Atletico pernah merasakan keberuntungan yang sama, di mana mereka berhasil mengangkat trofi Copa del Rey, usai menaklukkan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 2-1. Hasil tersebut juga mengakhiri kutukan Atletico yang sebelumnya tak pernah menang dari Madrid di Barnebeu sejak 1999.
 
Dua kemenangan di tanggal yang sama membuat Atletico memecahkan dominasi duo La Liga, Barca dan Madrid. Tanggal yang juga bisa disebut pada kalender Spanyol sebagai Saint Neptune, atau Malaikat Pelindung bagi Los Colchoneros.
 
Namun tanggal tersebut bukan menjadi satu-satunya kebetulan di balik kesuksesan Atelico selama ini. Karena ada kesamaan lain yang secara kebetulan mewarnai kesuksesan El Atleti selama ini. Apa saja itu? Berikut ulasan media ternama Spanyol, Marca:
 
1. Kesepuluh: Kemenangan di Bernabeu tahun lalu memberikan Atletico meraih trofi kesepuluh Copa del Rey dan meraih trofi dari Barca di Camp Nou juga mengamankan gelar La Liga mereka kesepuluh.
 
2. Gol Sundulan: Gol-gol penentu Atletico meraih juara di dua kompetisi itu ternyata memiliki proses dan eksekusi yang sama. Tak percaya? Lihat gol yang dilesakkan oleh Diego Godin ke gawang Blaugrana saat menerima set pieces dari Gabi, di mana bek asal Uruguay itu menyundul bola yang tak bisa dihalau Jose Pinto.
 
Pun demikian, gol yang dilesakkan Miranda saat menjebol gawang Madrid yang dikawal oleh Diego Lopez. Bek internasional Brasil itu melakukan sundulan, usai setelah diawali dengan set pieces dan umpan dari Koke pada menit ke-98.
 
3. Akhiri Kutukan: Atletico sudah 18 musim tanpa gelar La Liga dan mereka mengakhirinya pada tanggal 17 Mei, hari yang sama di mana Atletico mengakhiri 14 tahun rasa frustasi mereka di tangan El Real dalam Derby della Madrileno.
 
4. Si Pemutus Kontrak Mourinho dan Martino: Secara tak langsung kekalahan dari Atletico membuat Barcelona mengakhiri kerja sama dengan pelatihnya, Gerardo Martino. Kejadian yang sama juga terjadi tahun lalu, di mana Jose Mourinho yang kala itu masih memiliki kontrak dengan Madrid, harus dipecat oleh Los Blancos.
 
5. Bikin Barca dan Madrid tanpa Gelar: Musim lalu, tim sebesar Real Madrid harus mengakhiri musim tanpa satu trofi pun, padahal satu-satunya peluang mereka saat itu adalah memenangkan Copa del Rey, apalagi laga final berlangsung di hadapan publik Madridistas.
 
Pada musim ini, Atletico menjadi ‘biang kerok’ kehampaan gelar yang dialami Barca pada musim ini. Sadisnya lagi, Atletico mempupuskan impian Barca meraih trofi bukan bukan hanya di La Liga, melainkan di Liga Champions. Di mana pada babak perempatfinal, Atletico menyingkirkan Barca setelah kalah agregat 1-2.
 
6. Skuad yang Sama. Pelatih adalah kekuatan pendorong di balik kesuksesan tim. Itu terbukti dengan apa yang dilakukan Simeone, di mana skuadnya diisi dengan pemain yang sama dalam menaklukkan duo Raksasa Spanyoi itu. Sebut saja Juanfran, Filipe, Godín, Miranda, Gabi, Koke, Adrián, dan Diego Ribas. Ini adalah skuad yang sama yang dipasang Simeone dalam kemenangan Atletico.

(A. Firdaus)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Bola lainnya