'60 Detik yang Merusak Mimpi Chelsea'

Achmad Firdaus, Jurnalis
Kamis 01 Mei 2014 11:29 WIB
Jose Mourinho dan John Terry saat menghadiri konferensi pers jelang laga Chelsea vs Atletico Madrid (Foto: Eddie Keogh/REUTERS)
Share :

LONDON - Impian Chelsea untuk melaju ke final Liga Champions musim ini pupus hanya dalam 60 detik. Setidaknya itulah yang diungkapkan pelatih Jose Mourinho menanggapi kekalahan timnya dari Atletico Madrid.

Chelsea harus merana di kandang sendiri saat menjamu Atletico pada leg kedua semifinal Liga Champions, dini hari tadi. Aksi Fernando Torres pada menit ke-36 hanya menghadirkan euforia sesaat buat lebih dari 35 ribu fans Chelsea yang memadati Stamford Bridge.

Pasalnya, Atletico yang bermain dengan mental baja, sukses membalikkan keadaan lewat gol Adrian Lopez pada menit ke-44, serta dua gol tambahan dari eksekusi penalti Diego Costa (60’) dan tandukan Arda Turan pada menit ke-72.

Menang, Atletico melaju ke final lantaran unggul agregat 3-1 menyusul hasil imbang 0-0 di leg pertama. Los Colchoneros akan menantang rival sekotanya Real Madrid pada laga final di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal pada 24 Mei 2014.

Pelatih Jose Mourinho coba menganalisa apa yang jadi faktor utama kekalahan timnya. Dia menyebut, kekalahan timnya karena dua hal. Kecemerlangan kiper pinjaman Chelsea, Thibaut Courtois yang menahan tandukan jarak dekat John Terry, dan kecerobohan Samuel Eto’o yang mengganjal Diego Costa sehingga berujung penalti, kurang dari semenit berselang, disebutnya jadi faktor utama kekalahan The Blues.

“Perbedannya terjadi dalam waktu hanya satu menit di babak kedua, yaitu ketika seorang kiper (Courtois) melakukan penyelamatan yang tak mungkin. Seharunya kami unggul 2-1, namun setelah itu ada penalti. Lalu keadaan jadi berbalik 2-1 untuk Atletico. Dan itu mengubah keseluruhan pertandingan,” tutur Mourinho sebagaimana dikutip Yahoosport.

 “Normalnya pertandingan seperti ini akan ditentukan oleh detail-detail kecil. Dan dalam satu menit, ada dua detail –penyelamatan gemilang dan penalti. Saya pikir, momen itu sangat krusial karena setelah itu Atletico mengontrol jalannya laga. Mereka semakin percaya diri, sementara kami mulai dihantui kekalahan. Saya ucapkan selamat untuk mereka,” lanjutnya.

Terlepas dari itu, Mourinho juga meminta public untuk memaklumi kegagalannya ini, lantaran waktu yang sempit baginya untuk membangun skuad. Berbeda dengan Diego Simeone yang sudah cukup lama mengasuh Atletico.

“Inilah perbedaannya, tim yang dibangun hanya dalam setahun dan tiga tahun. Perbedaannya cukup besar. Mereka tim yang sangat bagus, setiap pemain mampu mengadaptasi segala ide pelatih dengan baik,” tandasnya.

Dengan kegagalan ini, Chelsea terancam mengakhiri musim ini dengan nirgelar alias tanpa trofi juara. Pasalnya, di pentas Premier League –satu-satunya ajang yang masih tersisa-, The Blues masih terpaut dua poin dari pemuncak klasemen sementara Liverpool dengan dua laga tersisa.

(Achmad Firdaus)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya