ZURICH - Mohamed Bin Hammam memutuskan mundur dari jabatannya sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA dan Presiden Konfederasi Asia (AFC). Akan tetapi keputusannya itu tak lantas membuatnya terbebas dari sanksi.
FIFA untuk kali kedua menjatuhkan hukuman larangan aktif di dunia sepakbola seumur hidup untuk Hammam. Sebelumnya, Juli lalu, otoritas tertinggi sepakbola dunia ini sempat menjatuhkan hukuman yang sama, menyusul dugaan suap yang dilakukan pria Qatar tersebut saat mencalonkan diri sebagai presiden FIFA.
Namun, pada pencekalan pertamanya itu, FIFA harus mengaku kalah karena tuntutannya tidak dipenuhi CAS yang justru membebaskan Hammam karena tidak adanya bukti yang kuat.
Nah, untuk tuntutan yang kedua ini, FIFA menuding Hammam telah menyalahgunakan jabatannya hingga terjadi konflik kepentingan, ketika dirinya menjabat Presiden AFC.
“Berdasarkan artikel 19 kode etik FIFA edisi 2012 (soal konflik kepentingan) yang dilanggar, Mohamed Bin Hammam saat menjabat anggota Exco FIFA dan Presiden AFC pada 2008-2011, maka FIFA menjatuhkan hukuman seumur hidup,” demikian pernyataan FIFA sebagaimana dikutip ABC.
Lantas, apa tanggapan Bin Hammam atas hukuman tersebut? Kali ini dia mengaku akan menerima keputusan tersebut. Namun, langkah itu diambilnya bukan karena dia mengaku bersalah, melainkan karena dirinya memang sudah tidak tertarik pada dunia sepakbola.
“Bagi saya, keputusan CAS adalah yang tertinggi. CAS menyatakan saya tidak bersalah dan saya puas. Sekarang, saya tak ingin lagi menghabiskan waktu untuk berjuang untuk mencari kebenaran. Saya kini ingin fokus ke keluarga dan bisnis,” pungkasnya.
Dengan hukuman plus pengunduran diri yang dilontarkan Bin Hammam, maka otomatis posisi Presiden AFC lowong. Isu yang santer terdengar, posisinya akan digantikan oleh Zhang Jilong dari China, yang saat ini dipercaya sebagai acting Presiden AFC.
(Achmad Firdaus)
