MILAN – Meski sudah beberapa waktu lalu keputusan Josep Guardiola berkenaan dengan pelepasan jabatan entrenador Barcelona, tetapi pembicaraan mengenainya masih harum di mata beberapa figur lapangan hijau.
Legenda sepakbola asal Italia, Arrigo Sacchi adalah salah satunya. Sacchi yang sudah malang melintang menukangi tim-tim Italia dan Spanyol, menyayangkan kepergian Pep – sapaan Guardiola, dari Los Cules.
Padahal, Sacchi menganggap bahwa Pep sudah berhasil menjalankan evolusi sepakbola indahnya. Hasil 14 trofi yang terkumpul pun dinilai akan menjadi warisan yang akan selalu diingat penikmat sepakbola, dalam kurun dua dekade ke depan.
“Sangat disayangkan untuk semua orang yang menyukai sepakbola indah ketika dia (Pep) meninggalkan Barca,” tutur Sacchi kepada Esports Cope, Rabu (30/5/2012).
“Bersama Barca, dia membuat sepakbola berevolusi dan berada di level teratas. Saya ingin mengucapkan selamat kepadanya atas raihan 14 gelarnya dalam empat tahun kariernya (melatih Barca),” tambahnya.
“Saya rasa, semua orang akan mengingat Barca dan dirinya dalam 20 tahun mendatang karena telah merevolusi sepakbola,” lanjut eks-direktur sepakbola Real Madrid tersebut.
Jika membicarakan Pep, tentu terasa kurang klop jika menyisihkan sosok yang dianggap menjadi rivalnya, José Mourinho. Meski diakui keduanya berbeda karakter, tapi baik Pep maupun Mou – panggilan Mourinho, tak ubahnya seperti dua seniman elegan yang langka ditemui.
“Pep adalah sosok yang langka ditemui. Begitu juga dengan Mourinho, meski keduanya punya kepribadian yang berbeda,” sambung Sacchi lagi.
“Anda harus mempelajari Mourinho keseluruhan. Tim-tim yang dilatihnya selalu memainkan sepakbola yang bagus. Tapi sulit dipadankan ketika muncul dua (Pablo) Picasso – seniman legendaris, di periode yang sama,” tuntasnya.
(Randy Wirayudha)