Bek Arsenal Suka Mencubit Viduka

Fitra Iskandar, Jurnalis
Selasa 18 Mei 2010 11:46 WIB
Mark Viduka.(foto:abc.net.au)
Share :

MELBOURNE – Mark Viduka merupakan salah satu striker terbaik yang dimiliki Australia.Itu dibuktikan dengan kiprahnya di Eropa terutama di Premier League bersama Leeds United, Middlesbrough, Newcastle United.

Dalam sebuah interview santai, pemain yang kini berusia 34 tahun itu berbagi sejumlah pandangan dan pengalamannya selama menjalani karier sebagai pesepakbola. Salah satu yang menarik adalah kesannya terhadap pemain bertahan yang paling ia benci

Siapa pemain bertahan yang dia tidak sukai, Viduka dengan cepat menyebut Martin Keown, di Arsenal.

“Martin Keown adalah pemain yang paling mengganggu buat saya. Dia suka melakukan cubitan terhadap saya,” ungkap Viduka, seperti dikutip tribalfootball, Selasa (18/5/2010).

Sementara itu mengenai dirinya yang sudah tidak lagi bisa berlaga di Piala Dunia membela Ausralia, Viduka tidak merasa terlalu terusik. Dia menyadari kemampuannya untuk bisa berlaga di Piala Dunia sudah tidak memungkinkan. Meski sedih hanya menjadi penonton The Socceroos , dia bisa menerima dengan lapang dada.

“Tubuh saya mengatakan ketika saya memasuki usia 30 maka akan semakin sulit untuk bermain baik. Di dua musim saya bersama Newcastle saya mengalami beberapa kali cedera, itu sangat mengecewakan dan membuat saya tidak bisa memberikan 100% kontribusi kepada tim,” katanya.

Viduka memulai karier sepakbola pada 1993 bersama klub Melbourne Knights. Dua tahun kemudian Viduka membela Croatia Zagreb, lalu menjajal Liga Scotlandia bersama Celtic dan kemudian bermain di Premier League di tiga klub berbeda dalam kurun waktu 2000-2009 yaitu Leeds United, Middlesbrough dan Newcastle United.

Sementara pengalaman lain yang tidak bisa ia lupakan adalah saat Australia melawan Kroasia. Ketika itu wasit asal Inggris sampai mengeluarkan kartu kuning ketiga untuk Josip Simunic sehingga keluar lapangan. Dia heran bagaimana wasit bisa lupa dengan jumlah kartu kuning yang sudah dikeluarkannya kepada seorang pemain.

“Joe seharusnya sudah diusir sejak kartu kuning kedua, tapi kartu kuning itu sampai tiga kali, dia baru keluar. Itu gila. Sejak itu saya tidak membiarkannya lupa lagi dengan pertandingan jika saya bertemu di Premier League,” katanya.

Saat ini, Viduka menetap di Melbourne, setelah 15 tahun lebih meninggalkan kota asalnya. Dia mengaku cukup canggung dan seperti orang baru di Melbourne. Menurut Viduka, banyak yang berubah dari Melbourne.

Apakah Viduka masih ingin bermain lagi, Viduka menyatakan keinginan itu belum terlintas lagi di benaknya. “Saya belum berpikir ke sana,” katanya.

(Fitra Iskandar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya