 
                TURIN – Meski telah berganti nakhoda dari Antonio Conte ke Massimiliano Allegri, petualangan Juventus di kancah Eropa masih belum meyakinkan. Pasca meraih kemenangan 2-0 di laga pertama grup A kontra Malmo, La Vecchia Signora dua kali kalah beruntun melawan Atletico Madrid (1-0) dan Olympiacos (1-0).
Bahkan kekalahan yang diderita Si Nyonya Tua di Yunani kontra Olympiakos, menuai banyak kritikan. Dua di antaranya datang dari Fabio Cannavaro dan Arrigo Sacchi.
Cannavaro yang notabene eks bek Juventus menilai Gianluigi Buffon dkk tak memiliki keberanian saat melawan Thrylos (julukan Olympiakos), terutama di babak pertama saat tertinggal oleh gol Pajtim Kasami.
“Juventus kurang memiliki keberanian (untuk menyerang) di babak pertama. Mereka tidak ingin mengambil resiko di babak pertama, mereka baru mencobanya jelang laga berakhir dan menciptakan banyak kesempatan. Namun ini bukan cara Juventus,” ucap Cannavaro kepada Mediaset, Kamis (23/10/2014).
Sacchi yang merupakan mantan pelatih AC Milan, mengkritik Juventus yang bermain bak tim medioker di interval pertama. Ia juga menilai Juve tak belajar dari pengalaman-pengalaman bermain di Liga Champions beberapa musim terakhir, dan tak beradaptasi dengannya.
“Kisah Juventus di beberapa musim terakhir mengalami kesulitan di Liga Champions. Di Eropa Anda bermain gaya sepakbola yang berbeda, dan Juventus tidak berkembang bahkan mereka sangat tidak beruntung di babak kedua,” ucap Sacchi.
“Mereka bermain seperti tim medioker di babak pertama, di mana satu-satunya hal baik datang dari gol Olympiakos. Sepakbola kami (Italia) berdasarkan permainan individu, dalam tempo lambat. Tidak ada perkembangan, karena di Eropa bukan seperti itu gaya bermainnya. Olympiakos coba mencetak gol, di mana klub Italia tidak mencoba melakukannya (mencetak gol),” pungkasnya
(Fetra Hariandja)