BANDUNG – Laga special yang gagal berakhir euforia. Atraksi-antraksi berbeda dari puluhan ribu Bobotoh, hanya berujung kekalahan bagi Persb Bandung. Tim kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini menyerah 1-2 dari Persiram Raja Ampat pada pertadingan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/8/2013).
Kekecewaan begitu terasa karena laga kandang ini menjadi yang terakhir di Indonesia Super League (ISL) 2013. Apalagi sebelumnya, Persib selalu tampil perkasa saat bertanding di Bandung.
Spesialnya laga kemarin sudah terasa sejak awal pertandingan. Ketika para pemain dari kedua tim memasuki lapangan, tribun timur menunjukkan kreativitasnya. Para Bobotoh yang tergabung dalam Viking Persib Club menyuguhkan koreografi cantik. Sekian banyak kertas yang diusung masing-masing penonton di tribun ini, menyatu membentuk gambar lima bendera negara.
Bendera-bendera itu menjadi persembahan bagi semua pemain Persib, termasuk pilar asing. Terdiri dari bendera Jepang untuk Kenji Adachihara, Kamerun untuk Abanda Herman dan Mbida Messi, Brazil untuk Hilton Moreira, Suriah untuk Naser Al Sebai, dan Indonesia untuk pemain asli Tanah Air. Di permukaan visual bendera Indonesia, diturunkan banner raksasa logo Persib.
Tribun selatan yang menjadi hunian tetap mayoritas anggota Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) tak kalah ekspresif. Para pendukung di sector ini menyuguhkan koreografi bertuliskan “2014, Juara”.
Tak hanya dari dua organisasi terbesar Bobotoh. Kelompok kecil, bahkan perorangan pendukung Persib melakukan beberapa hal unik. Antara lain aksi lamaran yang terjadi di tribun samping utara VIP, saat pertandingan memasuki waktu turun minum. Sembilan belas Bobotoh yang sudah berbaris di bagian atas tribun, langsung mengacungkan kertas yang mereka genggam. Kertas-kertas itu pun berderet membentuk kalimat “Nisma Will You Marry Me”. Meski tak tampak jelas mana pasangan yang tengah berbahagia tersebut, aksi lamaran ini sempat membuat heboh para Bobotoh di semua sektor tribun barat.
Namun harus diakui, seramai apa pun aksi di tribun stadion hanya berperan sebagai penopang semangat tim idola. Sedangkan untuk membuat Persib memenangkan pertandingan, masih banyak aspek lainnya yang mungkin tidak ada di laga kemarin. Hingga akhirnya Pangeran Biru menelan kekalahan pertamanya di laga kandang musim ini.
“Kecewa pasti, itu dirasakan semua Bobotoh, pahit. Walaupun menjadi kekalahan pertama di kandang, tapi ini pertandingan krusial, karena sekaligus laga terakhir Persib di Bandung musim ini. Bobotoh yang datang pasti berpikir, pertandingan ini tadinya untuk kenangan di ISL musim sekarang, tapi ternyata hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Semoga tim bisa diperbaiki, dan menjadi bahan evaluasi untuk pertandingan selanjutnya,” ucap Dirijen Viking Persib Club, Yana ‘Bool’
(Achmad Firdaus)