MAKASSAR - Lupakan Syamsul, kegagalan memboyong pemain ini di putaran kedua Indonesia Premier League tak perlu berlama-lama diratapi. Gelandang energik yang pernah berbaju PSM Makassar selama 9 musim itu, sudah pasti tak dilepas oleh Sriwijaya FC, timnya saat ini. Tak ada lagi peluang untuk merekrutnya, lantaran transfer window telah resmi ditutup dua hari yang lalu.
Pelatih PSM Makassar Petar Segrt pun diminta untuk melupakan Syamsul Chaeruddin dan fokus memberdayakan pemain muda yang ada saat ini. Gelandang muda Rasyid Bakrie dan Kurniawan Karman, bisa menjadi pilihan duet poros tengah PSM Makassar.
Hal ini dilontarkan oleh suporter tim Juku Eja. Koordinator suporter VIP Selatan kepada wartawan yang mengatakan bahwa tanpa Syamsul, lini tengah PSM Makassar masih terbilang tangguh, meski bermaterikan pemain muda.
"Berdayakan Rasyid dan Kurniawan. Kami lihat, mereka sudah mampu untuk mengemban tugas mengawal lini tengah PSM," tegas Erwinsyah kepada wartawan, Kamis (29/3/2012).
Apalagi, lanjut Erwin, Kurniawan kini adalah pemain yang berlabel tim nasional. "Mereka berdua yakni Rasyid dan Kurniawan tinggal sering-sering diberi kesempatan bermain," lanjut pria yang akrab disapa Ewin ini.
Selain suporter VIP Selatan, suara yang sama juga dilontarkan oleh suporter Laskar Ayam Jantan. Menurut Uki Nugraha alias Daeng Uki, sudah saatnya PSM Makassar menggembleng pemain muda untuk pembinaan sepak bola kedepan. Pemain muda yang ada saat ini, bisa ditempa untuk menjadikannya Syamsul Chaeruddin yang baru.
"Sangat disayangkan memang Syamsul tak jadi bergabung. Tapi pemain muda yang ada saat ini, juga tak kalah bagusnya. Ini saatnya PSM untuk fokus ke pemain mudanya saja," tutur Daeng Uki.
Daeng Uki kemudian sepakat menyebut gelandang muda Rasyid Bakrie dan Kurniawan sebagai aset tim yang harus semakin diasah. Pria berambut mowhak ini bahkan menyebut bahwa duet Rasyid dan Kurniawan di lini tengah, bisa menjadi duet idaman tim.
"Lihat saja bagaimana mereka saat bermain. Padahal mereka masih berumur muda. Kalau terus dipadukan, saya yakin mereka akan menjadi duet mematikan," terangnya.
Pelatih Kepala PSM Makassar Petar Segrt pun tampaknya setuju dengan apa yang dilontarakan oleh suporter. Ia pun mengaku tak perlu lagi meratapi kegagalan merekrut Syamsul, meski dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa Syamsul adalah pemain yang sangat diidam-idamkannya.
"Saya sendiri percaya dengan pemain yang ada sekarang. Dari hari ke hari, pemain muda kami semakin menampakkan kualitasnya. Ini bagus sebagai bekal memasuki putaran kedua," papar mantan pelatih Bali Devata FC ini, usai latihan pagi di Lapangan Karebosi.
Namun tak hanya Rasyid atau Kurniawan saja yang dimaksud oleh Petar. Beberapa pemain muda lainnya macam Kaharuddin, Hendra Wijaya hingga AH Tolle juga disebut Petar sebagai pemain yang semakin membaik kualitasnya dan bakal menjadi pemain besar.
"Intinya, saya tetap yakin dengan pemain yang ada saat ini di putaran kedua nanti. Apalagi ada pemain senior lainnya, yang juga sudah duluan ada di PSM Makassar, seperti Andi Oddang," pungkas pria berkebangsaan Kroasia ini.
Kabar bakal bergabungnya kembali Syamsul Chaeruddin ke PSM Makassar, memang sempat kembali menghangat, setelah si pemain melakukan pertemuan dengan pelatih dan manajemen tim Juku Eja, di Hotel Aryaduta Makassar, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan khusus itu, bahkan disebut-sebut untuk menego gelandang energik ini.
Pemain dan suporter pun menyambut gembira kabar ini, yang dianggap selangkah lebih maju dalam upaya memulangkan Syamsul ke Makassar. Akan tetapi, lagi-lagi manajemen, pemain dan suporter harus gigit jari, lantaran si pemain dipastikan tak akan bergabung dengan PSM Makassar, setidaknya dalam waktu dekat ini.
Hal ini ditegaskan oleh Manager Sriwijaya FC Hendri Zein, klub tempat Syamsul bermain saat ini.
Alasannya jelas, tenaga Syamsul masih sangat dibutuhkan oleh Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC.
Alasan lainnya, menurut Sriwijaya FC adalah, klub asal kota Palembang Sumatera Selatan ini baru-baru saja melepas lima pemainnya ke klub lain. Diantaranya adalah Ilham Jayakusuma dan Rendi Siregar.
(Windi Wicaksono)