MALANG - Banyaknya klub yang bernafsu mengkuti kompetisi profesional, membawa implikasi pada bursa transfer pemain musim ini. Klub dengan pamor yang tak begitu terang, mengaku kesulitan mendapatkan tandatangan pemain incaran.
Banyaknya klub yang secara bersama-sama mengajukan tawaran membuat pemain terlihat 'wait and see' untuk memilih yang terbaik. Persema Malang adalah salah satu klub yang merasakan hal tersebut dan belum mendapatkan pemain idaman.
CEO Persema Didied Poernawan mengungkapkan, sejak sebulan terakhir Persema sudah melakukan beberapa negosiasi dengan pemain bidikan. Tapi belum satu pun yang nyantol, karena pemain belum memberikan jawaban secara konkrit.
"Pelatih sudah memberikan list pemain yang diincar, kita sudah melakukan negosiasi, tapi belum ada hasil. Banyaknya klub yang memberikan tawaran nampaknya membuat pemain mempunyai lebih banyak pilihan," ungkap Didied.
Persema sendiri sebenarnya mematok target akhir Agustus sudah melengkapi komposisi tim. Namun hingga sekarang belum ada wajah baru, baik asing maupun lokal, yang menghiasi tim asuhan Timo Sheunemann.
Didied berharap situasi akan berubah setelah ada pengumuman tim yang lolos seleksi. "Paling tidak yang lolos seleksi itu tak sebanyak yang ikut verifikasi, sehingga jumlah klub yang berebut pemain juga berkurang," tandasnya.
Fakta yang sama dialami Persibo Bojonegoro yang juga belum menambah skuad, kecuali melalui proses seleksi. Berniat mencari pemain berpengalaman lewat transfer langsung, tim yang hanya merasakan Indonesia Super League (ISL) selama tiga bulan ini masih bertangan hampa.
Pelatih Persibo Sartono Anwar melihat para pemain lebih menunggu klub-klub lolos verifikasi, kecuali pemain yang diincar klub besar. "Kondisi ini menguntungkan klub besar karena mereka lebih mudah membeli pemain," tuturnya.
Pemain yang diincar klub besar lebih mudah bergabung karena jaminan finansial yang sehat dan prestasi. Sedangkan tim biasa yang jumlah semakin membludak setelah PSSI membuka verifikasi, bersusah payah mendapatkan pemain berkualitas.
Persibo kini hanya mempunyai sejumlah pemain lokal yang kemampuan dan pengalamannya belum teruji di kompetisi level tertinggi. Sartono baru merekomendasikan pemain dari proses seleksi yang dilakukan sejak sebulan silam dengan hasil yang kurang memuaskan Boromania, supporter Persibo Bojonegoro.
Kondisi diperparah belum adanya kabar dari pelatih Luciano Leandro yang sejak dua bulan lalu pulang ke Brasil untuk mencari pemain. Kabarnya, manajemen Laskar Angling Dharma mulai gerah dengan sikap Luciano yang belum juga merekomendasikan pemain.
(Achmad Firdaus)