MANCHESTER - Anderson saat ini belum berpikir klub mana pun selain Manchester United. Bahkan dia bertekad bisa bertahan selama mungkin di Old Trafford seperti yang dilakukan Ryan Giggs dan Paul Scholes.
Anderson berharap kariernya di United terus berkembang, sehingga bisa diingat orang sebagai legenda United berdampingan dengan kedua seniornya itu.Untuk cita-citanya itu Anderson harus bersungguh-sungguh menempa diri, karena menski sudah masuk dalam starting XI selama 65 kali, jalannya masih panjang untuk bisa sejajar dengan Giggs, yang sudah tampil sebanyak 601 kali dan Scholes 457.Tapi Anderson pun tidak menutup kemungkinan untuk suatu saat bermain untuk Gremio, setelah tidak lagi di United dan menjelang gantung sepatu.
“Saya ingin membuat sejarah di sini.Lihat pemain seperti Ryan Giggs dan Paul Scholes. Saya ingin melakukan apa yang mereka lakukan.Saya ingin bertahan di sini sebelum karier berakhir, kemudian kembali ke Brasil untuk menutupnya bersama Gremio,” kata Anderson seperti dikutip Goal, Senin (24/1/2011).
Di luar itu, Anderson mengutuk gaya permainan pemain Inggris yang terlalu banyak melakukan dribbling sebelum memberikan umpan.Baginya, salah satu kegagalan Inggris di Piala Dunia karena para pemain Inggris kurang banyak memperagakan umpan kepada pemain lain.
Menurut dia, sebaiknya para pemain mengurangi permainan yang banyak mengandalkan lari dan lebih efektif dalam memegang bola untuk meningkatkan permainan mereka.
“Kebugaran memang prioritas, tapi yang terpenting adalah mengefektifkan bola. Anda tidak harus berlari sepanjang lapangan. Lebih baik melakukan umpan-umpan dari satu titik ke titik yang lain,” kata Anderson.
“Itu lebih cepat. Anda hanya perlu menguasai bola secara simple dan mengumpan sebanyak mungkin. Di Inggris, kadang-kadang orang berpikir anda bukan pemain bagus jika tidak banyak berlari.Tapi saya kira itu alasan kenapa Inggris gagal di Piala Dunia. Mereka terlalu banyak berlari.”
(Fitra Iskandar)