“Sayangnya, saya tidak bisa menutup perjalanan ini dengan sebuah kemenangan untuk membuat semua orang bahagia. Namun demikian, dalam dua tahun terakhir kami berhasil mencapai final Piala Asia dan meraih peringkat ke-9 dunia di Piala Dunia, sehingga saya merasa sangat bahagia dengan pencapaian besar ini,” sambungnya.
Lantas, muncul pertanyaan apakah keputusan pensiun Rodrigo diambil semata-mata karena kegagalan membawa Thailand meraih emas? Ia mengklarifikasi bahwa alasan utamanya meninggalkan panggung futsal profesional adalah murni karena keinginan pribadi untuk kembali ke Spanyol dan berkumpul bersama keluarganya.
“Alasan saya meninggalkan dunia futsal profesional sangat jelas: saya harus kembali ke Spanyol untuk memulai babak baru dalam hidup dan merawat keluarga saya. Ini adalah alasan pribadi dan keluarga yang sangat penting, serta menjadi prioritas utama dalam hidup saya saat ini,” sambung Rodrigo.
Lebih lanjut, Rodrigo menegaskan bahwa dirinya tidak akan lagi melatih tim mana pun, baik di level klub maupun tim nasional, setelah menanggalkan jabatannya di Thailand. Fokus utamanya ke depan adalah mentransfer ilmu serta pengalaman yang ia miliki kepada para pelatih muda di kampung halamannya.
“Saya tidak akan lagi melatih di level profesional, baik klub maupun tim nasional mana pun. Perjalanan saya di dunia futsal telah berakhir. Mulai sekarang, saya akan menggunakan seluruh pengetahuan saya untuk mengajar anak-anak dan para pelatih muda di klub amatir Albolote FS, serta membantu siapa pun yang membutuhkan dukungan,” pungkas Rodrigo menutup pernyataannya.
(Rivan Nasri Rachman)