JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menjawab soal target Timnas Indonesia U-22 yang diturunkan jadi medali perak di SEA Games 2025. Padahal, publik menginginkan emas.
Target medali perak tersebut cukup menjadi sorotan. Pasalnya, Timnas Indonesia U-22 berstatus sebagai juara bertahan di SEA Games. Harusnya, Garuda Muda diminta untuk tetap mempertahankan medali emas, bukan justru menurun.

Terkait hal itu, Erick menegaskan target yang menjadi sorotan itu bukan berdasarkan penentuannya dalam hal ini Kemenpora RI. Melainkan, yang menetapkan target tersebut adalah cabang olahraga alias federasi dalam hal ini PSSI.
“Dari tim evaluasi kemarin berbagai cabor mengusulkan target medalinya. Sebagai Menpora saya bilang silakan cabor memastikan targetnya, tapi ini jadi bahan evaluasi untuk ke depan,” kata Erick kepada wartawan di kantor Kemenpora RI, Jakarta, dikutip Kamis (27/11/2025).
“Jadi ada cabor bilang emas, perak, perunggu silakan saja. Bukan saya yang menentukan. Jangan dibalik,” terang Menpora RI itu.

Erick menjelaskan patokan target medali sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing cabor. Andai Timnas Indonesia U-22 bisa melebihi target medali perak, hal itu tentu akan menjadi capaian yang sangat baik.
“Dari situ, dari cabor yang target perunggu tapi tidak dapat misalnya, itu jadi bahan evaluasi. Kalau misalnya sepakbola kemarin bicara perak terus dapat emas, nah kan bagus,” ujar Erick.
“Jadi itu yang kami dorong supaya cabor bertanggung jawab dengan target apalagi ada roadmap 17 cabor unggulan. Kemarin ada BPKP, Kejaksaan, itu untuk integrasi pendanaan cabor dan atlet karena cabor punya konsekuensi dana yang berbeda,” tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)