Ketua PSSI Erick Thohir Minta Publik Tenang: Pemilihan Pelatih Baru Timnas Indonesia Tak Perlu Terburu-buru
JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, akhirnya angkat bicara mengenai perkembangan pencarian pelatih baru Timnas Indonesia. Ia meminta publik agar tetap tenang dan bersabar, sebab federasi sedang berupaya keras untuk mendapatkan pelatih terbaik bagi Skuad Garuda.
Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia sendiri telah kosong selama lebih dari satu bulan setelah Patrick Kluivert didepak karena gagal membawa tim lolos ke Piala Dunia 2026.
1. Proses Interview Sedang Berjalan dengan Lima Kandidat
Erick Thohir mengonfirmasi saat ini PSSI sudah mengantongi setidaknya lima nama kandidat pelatih yang sedang menjalani tahap wawancara (interview). Meskipun demikian, federasi masih menutup rapat informasi mengenai kelima sosok yang masuk dalam radar mereka.
Sejumlah nama telah dikaitkan dengan Timnas Indonesia di media massa, antara lain Timur Kapadze, Jesus Casas, Heimir Hallgrimsson, dan yang terbaru adalah Giovanni Van Bronckhorst.
Terkait proses ini, Erick Thohir tidak bisa memberikan komentar banyak. Ia hanya memastikan bahwa PSSI sedang melakukan wawancara mendalam dengan calon-calon pelatih yang bersangkutan.
“Untuk pelatih tim nasional (senior) kita berikan waktu untuk Exco ataupun semua. Untuk melihat siapa yang nanti hasil interview,” kata Erick kepada awak media di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/11/2025).
2. Tak Ada Kebutuhan Mendesak Sebelum Maret 2026
Erick Thohir menegaskan proses pemilihan pelatih baru tidak perlu dilakukan secara terburu-buru. Alasan utamanya adalah karena agenda resmi Timnas Indonesia baru akan dimulai lagi pada periode FIFA Matchday Maret 2026 mendatang.
“Dan kita tidak perlu buru-buru karena memang kan yang namanya ke depan itu baru nanti bulan Maret,” terang Erick.
Lebih lanjut, Erick menyampaikan PSSI belum mengerucutkan nama calon pelatih. Federasi akan menunggu hasil dari semua proses wawancara. Erick pun meminta publik sabar untuk menunggu hasil akhir.
“Belum, nanti ada prosesnya,” tutup Erick.
(Rivan Nasri Rachman)
