
Di babak kedua, Indra Sjafri melakukan penyegaran di skuad. Dia memasukkan Wigi Pratama yang menggantikan Rahmat Arjuna.
Timnas Indonesia U-22 menguasai bola di awal laga. Peluang cetak gol pun beberapa kali didapat, salah satunya lewat tendangan bebas Dony Tri di dekat kotak penalti. Sayangnya, tendangannya masih melambung di atas mistar gawang.
Wigi yang baru masuk langsung beri kontribusi besar ke permainan. Dia memberi assist ciamik lewat solo runnya pada menit ke-47. Sayangnya, bola yang dilepaskannya ke kotak penalti masih terlalu kencang sehingga sulit disambut rekan setimnya.
Penyelamatan ciamik kemudian dilakukan Cahya Supriadi. Dia menggagalkan tendangan keras yang dilancarkan pemain Mali, Hamidou Makalu sehingga tak berbuah gol tambahan.
Sayangnya, serangan Moulaye Haidara jelang akhir laga pada menit ke-90+2 gagal dihalau Cahya Supriadi. Memanfaatkan kesalahan Kadek Arel, Haidara menyambar bola dan melepaskan tendangan keras ke gawang Garuda Muda. Skor 3-0 untuk keunggulan Mali bertahan hingga akhir laga.
Timnas Indonesia U-22 (4-3-3): Cahya Supriadi; Raka Cahyana Rizky, Kakang Rudianto, Kadek Arel, Frengky Missa; Ananda Raehan, Ivar Jenner, Dony Tri Pamungkas; Rafael Struick, Mauro Zijlstra, Rahmat Arjuna
Cadangan: Ikram Al Giffari, Robi Darwis, Muhammad Ferarri, Dion Markx, Mikael Tata, Rivaldo Pakpahan, Zanadin Fariz, Toni Firmansyah, Ricky Pratama, Wigi Pratama, Jens Raven, Hokky Caraka
Pelatih: Indra Sjafri
Timnas Mali U-22: Bourama Kone, Eden Gassama, Sekou Doucoure, Dan Sinate, Isiaka Soukouna, Hamidou Makalou, Sekou Kone, Moulaye Haidara, Pape Niama Sissoko, Wilson Samake, Aboubacar Sidibe
Cadangan: Mayame Sissoko, Alfoussen Drame, Issa Traore, Yanis Mhamed Fofana, Boubakar Dembaga, Ibrahima Diakite, Lamine Oliwer Coulibaly, Moussa Tiefing Samake
Pelatih: Fousseni Diawara
(Djanti Virantika)