Alasan Atep Sarankan Timnas Indonesia Ditangani Pelatih Asal Eropa
JAKARTA – Legenda hidup Persib Bandung, Atep Rizal, berpendapat pelatih asal Eropa merupakan sosok yang paling ideal untuk menukangi Timnas Indonesia saat ini. Pertimbangan utama Atep adalah komposisi skuad Garuda yang kini dihuni oleh banyak pemain keturunan Indonesia yang berkarier dan berdomisili di Benua Biru.
1. Adaptasi Cepat Berkat Pemain Keturunan
Saat ini, kursi pelatih Timnas Indonesia sedang kosong setelah PSSI menyudahi kerja sama dengan Patrick Kluivert. Perpisahan itu menyusul kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026.
Sampai saat ini, belum ada perkembangan signifikan mengenai sosok pelatih baru Timnas Indonesia. Nama besar seperti Louis van Gaal sempat dikaitkan, tetapi telah dibantah oleh PSSI. PSSI sendiri juga belum banyak bicara soal kriteria pelatih baru.
Terkait pelatih baru, Atep menilai sosok asal Eropa akan cocok dengan Timnas Indonesia. Menurutnya, pelatih dari Eropa tidak akan membutuhkan waktu adaptasi yang terlalu lama karena kedalaman skuad Garuda dihuni oleh banyak pemain keturunan yang sudah terbiasa dengan kultur sepak bola Eropa.
“Kita tahu mayoritas pemain ini banyak pemain keturunan dan mereka berdomisili di Belanda. Dan, banyak bermain di Eropa,” ucap Atep kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat (31/10/2025).
“Dan, pengenalan karakter menurut saya tidak terlalu cukup memakan waktu lama kalau pelatihnya dari Eropa,” tambahnya.
2. Saran Gaya Gegenpressing Ala Jerman
Menurut Atep, tantangan selanjutnya bagi pelatih baru adalah bagaimana menekankan gaya permainannya. Mantan pemain Persib Bandung itu secara spesifik menyarankan PSSI merekrut sosok asal Jerman.
Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa gaya permainan Gegenpressing dirasa cocok dan bisa bersinergi dengan komposisi pemain yang dimiliki Timnas Indonesia saat ini.
“Penekanannya mungkin lebih ke gaya mainnya, mungkin, bisa sama dengan karakter (pemain Timnas). Seperti Jerman itu (gayanya) Gegenpressing. Mungkin itu cocok dengan pemain-pemain yang dimiliki oleh tim nasional kita,” tutup Atep.
(Rivan Nasri Rachman)
