
Menurut Andre, merekrut Shin Tae-yong adalah solusi baik untuk PSSI dan Timnas Indonesia. Sebab, dengan mendatangkan Shin, Erick Thohir yang merupakan Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri Pemuda dan Olahraga tidak akan mengalami benturan kepentingan.
"Setelah Pak Erick jadi Menpora, PSSI tak lagi mendapat dana APBN karena benturan kepentingan. Maka solusinya adalah efisiensi. Dengan Shin Tae-yong, kita tidak perlu bayar sign-in fee besar. Kontraknya bisa disusun dengan KPI yang jelas: wajib juara AFF 2026, wajib masuk empat besar Piala Asia, dan wajib membawa Indonesia lolos ke kualifikasi Piala Dunia 2030. Kalau tidak, kontrak bisa dihentikan," jelas Andre.
Pria berusia 46 tahun itu menambahkan, kontrak tersebut akan adil bagi Shin Tae-yong. Dia mengatakan hanya menyampaikan apa yang menjadi aspirasi sebagian besar suporter Timnas Indonesia.
"Itu kontrak yang fair dan terukur. Saya tidak mengurus PSSI, tapi saya menyuarakannya supaya aspirasi publik terdengar. Ke depan, kalau memang percaya pada manajer timnas, percayakan penuh. Jangan ada 'manajer dalam manajer'. Biarkan satu orang memimpin dengan jelas," tandasnya.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong pernah melatih Timnas Indonesia pada periode 2019-2025. Kontrak pelatih asal Korea Selatan itu tiba-tiba diputus pada Januari 2025. Padahal, Shin Tae-yong sebelumnya berhasil mengerek prestasi Timnas Indonesia di berbagai kompetisi.
(Djanti Virantika)