Prestasi terbesarnya adalah mengantarkan Timnas Uzbekistan senior lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia 2026, setelah tampil impresif di Kualifikasi Zona Asia. Padahal, ia baru ditunjuk pada Januari 2025.
Selain itu, Kapadze juga mengukir sejarah dengan membawa Timnas Uzbekistan U-23 lolos perdana ke Olimpiade 2024. Pengalaman sukses Kapadze di kompetisi Asia dan bersama tim usia muda menjadi nilai tambah yang signifikan untuk PSSI yang tengah fokus pada pembangunan jangka panjang.
Isu kedatangan Van Gaal muncul setelah jurnalis Spanyol Victor Catalina merespons kabar dari media Inggris The Touchline tentang pengumuman besar Van Gaal pada 20 Oktober 2025, dengan menulis "Selamat Datang Louis van Gaal" plus bendera Indonesia. Rumor ini tentu menghebohkan, mengingat reputasinya yang luar biasa.
Namun, rekam jejak Kapadze yang mampu membawa tim Asia Tengah sekelas Uzbekistan ke Piala Dunia, hanya dengan satu kekalahan dari 10 laga di babak kualifikasi, menjadikannya kandidat yang tidak bisa diremehkan. Kapadze terbukti mampu meracik strategi yang efektif dalam persaingan ketat di Asia.
Keputusan kini ada di tangan PSSI, dan tentu saja, masyarakat Indonesia. Apakah Timnas Indonesia membutuhkan pelatih dengan pengalaman global tak tertandingi, yang mungkin hanya sebentar karena faktor usia, seperti Louis van Gaal? Atau, apakah Indonesia lebih membutuhkan sentuhan pelatih muda yang sudah teruji sukses di panggung Asia dan memahami kultur sepak bola di kawasan ini, seperti Timur Kapadze? Pilihan ini akan menentukan arah pembangunan Skuad Garuda di masa depan.
(Rivan Nasri Rachman)