Desakan itu pun sampai ke telinga Presiden FIGC. Tetapi, dia menolak melakukan desakan tersebut.
Gravina punya alasan tersendiri terkait hal tersebut. Menurutnya, aksi memboikot Israel dari Piala Dunia 2026 hanya akan menguntungkan Israel. Apabila memboikot Israel dalam pertandingan, Italia akan dianggap kalah walkover (WO).
"Akan menjadi kesalahan besar jika kita berpikir bisa memboikot pertandingan melawan Israel," ujar Gravina, dikutip dari Football Italia, Rabu (24/9/2025).
"Kita akan dihukum kalah, yang berarti kita akan gagal lolos ke Piala Dunia, dan hasilnya hanya akan menguntungkan Israel, yang secara teori bisa diuntungkan dalam jalur kualifikasi mereka ke turnamen tersebut,” lanjutna.
"Ada tanggung jawab politik, yang tentunya tidak bisa dibebankan kepada dunia olahraga, tanggung jawab tidak boleh ada pada federasi, melainkan pada mereka yang posisinya lebih tinggi dari kita,” jelas Gravina.
"Sebagai seorang manusia, saya merasa muak dengan semua yang kita saksikan. Tidak ada seorang pun yang bisa acuh terhadap perasaan penderitaan dan kesakitan ini,” tutup Gravina.
(Djanti Virantika)