BLACK Steel FC tak lepas pemain ke Timnas Futsal Indonesia. Mendapati hal ini, Federasi Futsal Indonesia (FFI) meluapkan kekecewaan kepada Black Steel FC.
Pasalnya, Black Steel FC tidak melepas dua pemainnya ke Timnas Futsal Indonesia. Federasi pun akan menindak lanjuti kasus itu dan Black Steel FC pun terancam sanksi.

Sebelumnya, FFI telah mengumumkan daftar 19 pemain yang dipanggil ke Timnas Futsal Indonesia. Seluruh pemain itu diproyeksi untuk berlaga di 4Nations Cup 2025 dalam FIFA Matchday yang berlangsung di Hall Basket Senayan, 18-21 September 2025.
Namun, sebelum pemusatan latihan bergulir, tiga pemain Timnas Futsal Indonesia dicoret dari daftar skuad. Mereka adalah Muhammad Albagir, Wendy Brian Ick, dan Rio Pangestu. Rio harus absen karena masih dalam pemulihan cedera.
Sementara itu, Albagir dan Brian Ick tak bisa bergabung dengan alasan yang belum jelas. Usut punya usut, ternyata Black Steel FC tidak melepas kedua pemainnya itu. Padahal, ajang 4Nations Cup 2025 merupakan agenda FIFA Matchday.
Kondisi itu membuat FFI geram. Sebagai induk olahraga futsal Indonesia, mereka sangat menyayangkan keputusan Black Steel FC yang tidak melepas Albagir dan Brian Ick.
"Kami sangat menyayangkan dan menyoroti secara serius sikap tidak kooperatif dari satu klub, yakni Blacksteel FC, yang tidak melepaskan pemainnya secara penuh," ucap Sekretaris Jenderal FFI, Perbager, dalam keterangannya, dikutip Selasa (16/9/2025).
"Akibatnya, pemain pilar seperti Wendy Brian Ick dan Muhammad Albagir tidak memenuhi panggilan Timnas sesuai panggilan," sambungnya.
Menurut Perbager, langkah yang dilakukan Black Steel FC merupakan sebuah pelanggaran dan tak bisa ditoleransi. Langkah tegas pun akan diambil oleh FFI.
Dasar hukum dari sikap tegas FFI ini sangat jelas dan mengikat secara internasional. Hal itu tercantum dalam FIFA Regulations on the Status and Transfer of Players (RSTP), Annexe 1, Pasal 1.
"Hal ini merupakan pelanggaran terhadap kewajiban yang bersifat mutlak dan tidak dapat ditoleransi. FFI akan menindaklanjuti hal ini melalui jalur disipliner yang semestinya untuk memastikan integritas dan supremasi agenda Tim Nasional tetap terjaga," jelas Perbager.

"Klub wajib melepaskan pemain terdaftarnya untuk tim representatif negara di mana pemain tersebut memenuhi syarat bermain atas dasar kebangsaannya jika mereka dipanggil oleh asosiasi terkait. Segala perjanjian yang bertentangan antara pemain dan klub dilarang," tambahnya.
Aturan ini disebut Perbager bersifat mandatoris dan menjadi landasan bagi semua anggota FIFA, termasuk PSSI, FFI dan seluruh klub futsal di Indonesia. Semua harus tunduk pada kepentingan nasional saat kalendar internasioanl berlangsung.
Menurut FFI, pelanggaran terhadap kewajiban itu dapat dilaporkan kepada Komite Disiplin FIFA dan dapat berujung pada sanksi bagi klub. Hukumannya bisa berupa denda finansial hingga larangan pendaftaran pemain baru, untuk satu atau beberapa periode transfer. Bahkan, pemain yang tidak dilepas oleh klubnya juga berpotensi menghadapi sanksi larangan bermain.
Sekadar diketahui, Timnas Futsal Indonesia akan menghadapi tiga negara di 4Nations Cup 2025. Tiga negara yang dimaksud adalah Belanda, Tanzania, dan Latvia.
(Djanti Virantika)