Sebelum menantang Korea Selatan U-23, Timnas Indonesia U-23 sukses menggulung Makau U-23. Tapi menurut Kesit, hasil itu tetap tidak cukup. Seharusnya, Garuda Muda justru bisa memenangi dua laga awal sebelum bersua Korea Selatan U-23 di laga terakhir.
“Walaupun Indonesia menang lawan Makau itu masih tidak cukup. Tidak cukup untuk kemudian performa yang diperlihatkan mampu untuk menggulung Korsel yang sudah meraih dua kemenangan. Karena dari sisi kualitas harus diakui bahwa Korsel lebih bagus dibandingkan dengan Indonesia,” ujarnya.

“Dua (Makau dan Laos) lawan Indonesia itu sebenarnya biasa-biasa saja, tidak istimewa. Tapi nyatanya Indonesia menang lawan Laos saja tidak bisa. Harusnya kan menang lawan Laos, menang lawan Makau, kemudian hidup mati lawan Korsel. Itu akan lebih enak perjalanannya, walaupun tetap tidak gampang mengalahkan Korsel,” pungkas Kesit.
(Djanti Virantika)