JAKARTA – Pelatih Timnas Futsal Indonesia, Hector Souto, memberikan respons terkait target medali emas yang dibebankan kepada skuad Garuda pada ajang SEA Games 2025 di Thailand. Souto menyatakan kesiapannya untuk membawa timnya meraih prestasi tertinggi, meskipun ia menyadari jalan menuju juara tidak akan mudah.
Target ambisius ini datang dari pemerintah melalui Kemenpora dan Federasi Futsal Indonesia (FFI). Souto mengaku tertantang dengan misi ini dan siap bekerja keras untuk mencapainya.
Hector Souto memahami setiap tim yang berkompetisi di turnamen hanya mengincar satu tujuan, yakni menjadi juara. Ia menilai Thailand akan menjadi lawan terberat karena berstatus sebagai tuan rumah.
Namun, Souto juga mewaspadai kekuatan tim lain seperti Vietnam, Malaysia, dan Myanmar, yang menurutnya terus menunjukkan perkembangan positif.
“Ya, kami akan mencoba (mewujudkan target). Pada akhirnya, dari semua tim yang memainkan satu pertandingan, satu-satunya adalah juara. Jadi, akan selalu sulit,” kata Souto kepada wartawan termasuk Okezone, dikutip Jumat (29/8/2025).
"Tentu saja, Thailand punya kelebihan karena mereka tuan rumah. Tapi, kami akan berusaha mengalahkan mereka. Tidak hanya mereka, tetapi juga Malaysia, Vietnam, karena saya rasa tim-tim nasional di seluruh Asia bekerja dengan baik, begitu juga Myanmar," kata Souto.
Untuk mencapai target medali emas, Souto menekankan pentingnya kerja keras dan fokus pada setiap langkah.
"Jadi, target tentu saja medali emas. Kita harus bekerja selangkah demi selangkah. Kita harus bermain dengan baik, memainkan gaya kita, dan kemudian kita lihat apa yang terjadi," tambahnya.
Sebagai bagian dari persiapan, Timnas Futsal Indonesia akan berpartisipasi dalam dua turnamen. Turnamen pertama adalah CFA International Tournament pada 5-11 September, di mana mereka akan menurunkan skuad lapis kedua dan tergabung di Grup B bersama Selandia Baru, Myanmar, dan Kamboja.
Setelah itu, Timnas akan berlaga di 4Nations World Series edisi kedua pada 18-21 September, menghadapi tim-tim kuat seperti Belanda, Latvia, dan Tanzania.
(Rivan Nasri Rachman)