BANDUNG – Saddil Ramdani ternyata tidak datang sendirian ke Persib Bandung. Ia direkrut bersama sang adik Muhammad Zulhijah. Kabar itu dikonfirmasi oleh Arif Anwar.
Saddil resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Persib pada pekan ini. Ternyata, ada satu syarat penting yang diajukan pemain kelahiran Raha itu sebelum mengiyakan tawaran Maung Bandung.
Arif membenarkan adanya syarat paketan dengan sekaligus mendatangkan Zulhijah. Namun, keduanya untuk sementara akan berpisah.
“Tapi akhirnya saat ketemuan dengan Pak Adhit (Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat) untuk bertemu langsung bersama Pak Surya (Ayah angkat Saddil), Alhamdulillah Allah kasih jalan bahwa Zul akan membela Bandung United dulu (Liga 3),” kata Arif, dikutip Minggu (15/6/2025).
“Statusnya milik Persib. Dan kalau punya prestasi potensi, ya bisa saja promosi ke senior Persib. Jadi Zul nanti di Bandung United dulu,” sambungnya.
Arif membeberkan seharusnya Saddil sudah bisa membela Persib pada putaran kedua musim 2024-2025. Namun saat itu, pemainnya masih terikat kontrak dengan Sabah FC.
“Kemudian berkaitan lagi dengan banyak tim yang mau juga kan. Jadi enggak gampang buat yakinkan dia ke Persib,” tutur Arif.
Menurutnya ada sosok yang mempengaruhi Saddil dalam karier sepakbolanya. Sosok itu adalah Surya, yang merupakan ayah angkatnya.
“Jadi kami 6-7 bulan itu susah kejarnya karena mungkin pemikiran Saddil itu, 'Betul enggak nih?’” ungkap Arif.
“Ya makanya dia harus diskusi sama ibunya, ibunya mendukung, keluarganya juga, ditambah bapak angkatnya itu, Pak Surya,” imbuhnya.
“Banyak tawaran dari mana-mana, angkanya pun tinggi, bahkan ada yang angkanya lebih tinggi dari Persib. Akan tetapi mereka secara internal mereka berdiskusi semua, dan itu keputusannya ambil Persib,” aku Arif.
“Banyak tim yang mau ambil, ada 5-6 tim, termasuk dari luar (negeri), Thailand juga, tapi ya tetap mereka prioritaskan Persib pada akhirnya dengan berbagai pertimbangan, sejarah tim sendiri, tim besar, punya basis suporter besar yang bukan hanya Indonesia tapi dunia,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)