
Apalagi, kata Quang Huy, taktik menaturalisasi pemain kian membabi buta seperti Malaysia. Sebab, sejumlah pemain tak punya darah keturunan seperti yang disyaratkan FIFA yakni hingga generasi ketiga (kakek-nenek) tapi bisa jadi warga negara setempat.
“Sejujurnya, FIFA mungkin tidak menyangka naturalisasi akan terjadi secara masif dan kini hanya generasi ketiga dan keempat yang bisa dinaturalisasi,” kata Quang Huy.
“Ada kasus yang latar belakangnya tidak jelas, tetapi cukup dengan mengaku sebagai warga negara Malaysia saja. Situasi ini sangat memprihatinkan,” tandasnya.
Memang beberapa pemain Malaysia seperti Facundo Garces diragukan asal-usulnya. Apalagi, ia lahir dan besar di Argentina serta tidak pernah sama sekali menetap atau bermain di Negeri Jiran!
(Wikanto Arungbudoyo)