BALI - Bintang Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Mees Hilgers mengaku senang bisa kembali bergabung dengan skuad Garuda jelang melawan China dan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mees pun berharap upaya mereka membela Merah Putih bisa terbayar dengan lolos ke Piala Dunia 2026.
Saat ini, Timnas Indonesia tengah menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali dan akan berlangsung sampai 31 Mei 2025. TC tersebut sebagai persiapan Timnas Indonesia tampil dalam fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert memanggil 32 pemain dan Mees Hilgers adalah salah satunya. Hilgers pun mengaku sangat menyenangkan saat kembali ke Timnas Indonesia.
Bek FC Twente itu menegaskan Timnnas Indonesia akan berjuang habis-habisan dalam fase Grup C, khususnya laga melawan China. Agar peluang ke Piala Dunia 2026 semakin terbuka.
"Bersyukur bisa kembali berdiri berdampingan dengan saudara-saudaraku," tulis Mees Hilgers dilansir dari laman Instagram pribadinya, Jumat (30/5/2025).
"Bersama-sama, kita berjuang demi bendera. Diberkati melalui kata-kata ini,"sambungnya.
Dalam laga terdekat, tim asuhan Patrick Kluivert akan melawan China. Laga tersebut akan akan tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025.
Kemenangan penting demi menjaga kans lolos ke Piala Dunia 2026. Andai Timnas Indonesia menang atas China, dan di laga lain Bahrain gagal menang kontra Arab Saudi, maka Garuda setidaknya berhasil mengamankan posisi 4 besar.
Seperti yang diketahui, finis ketiga atau keempat menjadi target realistis Timnas Indonesia. Dengan menempati posisi ketiga atau keempat, Garuda masih bisa berjuang di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Setelah laga melawan China, Timnas Indonesia bakal melakoni laga tandang melawan Jepang. Pertemuan kedua tim akan berlangsung di Suita Football City Stadium, pada 10 Juni 2025.
Saat ini Timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan sembilan poin. Poin itu dari dua kali kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
(Rivan Nasri Rachman)