GIANYAR - Penggawa Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Stefano Lilipaly akui tak mudah bagi skuad Garuda untuk mengalahkan China, apalagi Jepang di dua laga terakhir Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Lantas apakah Lilipaly pesimis tim asuhan Patrick Kluivert itu bakal menang atas China?
Tekanan memang dirasakan Timnas Indonesia jelang melawan China, sebab Garuda berstatus tim tuan rumah dan diwajibkan menang. Lilipaly pun sejatinya tak pesimis, namun ia menegaskan Timnas Indonesia wajib fokus jika ingin mengalahkan China.
Lilipaly masuk dalam daftar 32 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Bali. TC tersebut dalam rangka persiapan Timnas Indonesia menatap dua laga krusial melawan China dan Jepang dalam lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni 2025. Kemudian lima hari berselang, Skuad Garuda akan bertandang ke markas Jepang di Stadion Suita.
Lilipaly mengakui dua laga tersebut adalah laga yang berat. Tapi pemain kelahiran Amsterdam, Belanda itu menyatakan Timnas Indonesia harus fokus menatap laga melawan China jika ingin membuka harapan ke Piala Dunia 2026 lewat babak keempat kualifikasi.
“Sangat berat. Kita main kandang di GBK dan ya kita harus menang di sini kalau kita mau lolos atau mau ke ronde empat kita harus menang,” kata Lilipaly, dikutip dari kanal YouTube Timnas Indonesia, Selasa (27/5/2025).
“Kita fokus ke China dulu, itu yang paling penting,” tegasnya.
Lilipaly sendiri sudah menjalani TC bersama dengan para pemain Timnas Indonesia lainnya di Bali. Pemain berusia 35 tahun itu mengaku sangat senang melakoni TC di Bali karena mengingatkannya kembali saat masih berseragam Bali United.
“Bali seperti rumah kedua buat saya, banyak memori di sini bersama Bali United dan ya, bagus TC d isini suasananya enak,” tutur eks pemain Almere City itu.
Dipanggilnya pemain Borneo FC itu menjadi sorotan. Sebab Lilipaly akhirnya kembali mendapat panggilan Timnas Indonesia setelah cukup lama terpinggirkan pada era Shin Tae-yong.
(Rivan Nasri Rachman)