GIANYAR – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, curhat soal kekecewaannya tidak bisa memanggil Ragnar Oratmangoen ke skuad Garuda. Pasalnya, Ragnar sedang mengalami cedera yang cukup serius.
Patrick Kluivert telah memanggil 32 pemain untuk bergabung ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia di Bali. TC itu mulai digelar hari ini, Senin (26/5/2025).

Ragnar pun absen membela Timnas Indonesia pada periode Juni 2025 ini. Dia tak bisa memperkuat skuad Garuda melawan China dan Jepang dalam lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kluivert pun cukup menyayangkan Ragnar harus absen membela Timnas Indonesia. Tetapi, kondisi Ragnar memang tidak memungkinkan untuk bermain karena mengalami infeksi pada bagian lututnya.
“Yang satu ini cukup sensitif bagi saya adalah Ragnar, karena jika Ragnar bermain dan dalam kondisi normal dia pasti ada dalam skuad,” kata Kluivert, dilansir dari kanal YouTube Timnas Indonesia, Senin (26/5/2025).
“Tapi sayangnya, saya sudah bicara dengan Ragnar dan karena infeksi di lututnya dia tidak bisa masuk dalam skuad,” sambungnya.

Patrick Kluivert menyampaikan situasi ini tidak hanya membuatnya saja yang kecewa, melainkan seluruh pemain di Timnas Indonesia. Pasalnya, Ragnar merupakan sosok penting.
“Dan itu merupakan kekecewaan bagi saya, tim dan tentu juga bagi dia,” ucap Patrick Kluivert.
Ragnar sudah cukup lama bergelut dengan cederanya. Dia terakhir kali bermain membela FCV Dender ketika melawan KV Mechelen dalam lanjutan Liga Belgia 2024-2025 pada 16 Maret 2025. Setelah itu, dia tak pernah memainkan satu pun pertandingan bersama timnya.
Terlepas dari situasi Ragnar, ada perubahan terjadi dalam daftar 32 pemain yang dipanggil untuk menjalani TC. Kluivert mencoret Septian Bagaskara karena mengalami cedera dan memanggil winger anyar Persib Bandung, Beckham Putra.
Adapun, Timnas Indonesia akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 Juni 2025. Kemudian berselang lima hari, mereka bertandang ke markas Jepang. Dua laga ini akan menjadi penentu nasib skuad Garuda dalam perjuangannya menuju Piala Dunia 2026.
(Djanti Virantika)