KABAR menghebohkan dibagikan channel YouTube Kickoff Fotball. Channel ini menyebut Timnas Indonesia U-17 lolos semifinal Piala Asia U-17 2025 karena Timnas Korea Utara U-17 dinyatakan didiskualifikasi karena ketahuan melakukan pencarian umur.
“Korut terbukti manipulasi umur. Indonesia U-17 dinyatakan lolos ke semifinal,” tulis channel Kickoff Fotball, Rabu (16/4/2025).
Namun, apakah kabar di atas merupakan fakta? Jawabannya salah besar! Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan Timnas Korea Utara U-17 telah melakukan pencurian umur di Piala Asia U-17 2025. Timnas Korea Utara U-17 pun masih dijadwalkan akan bertemu Timnas Uzbekistan U-17 di semfinal Piala Asia U-17 2025 pada Jumat, 18 April 2025 dini hari WIB.
Banyak pencinta sepakbola Tanah Air di media sosial yang curiga dengan usia asli para pemain Timnas Korea Utara U-17. Kecurigaan itu muncul karena beberapa pemain Timnas Korea Utara U-17 memiliki tinggi badan lebih dari 180 sentimeter, sekalipun baru berusia 16-17 tahun.
Dari 23 pemain yang dibawa pelatih O Thae-song ke Piala Asia U-17 2025, tujuh pemain di antaranya memiliki tinggi badan lebih dari 180 sentimeter. Bahkan ada pemain yang memiliki tinggi badan menembus 190 sentimeter, yakni Jon Yong-un.
Hal itu kontras dengan tinggi badan pemain Timnas Indonesia U-17. Dari 23 pemain yang disertakan pelatih Nova Arianto, hanya satu yang memiliki tinggi badan di atas 180 sentimeter, yakni Daffa Setiawarman (183 sentimeter).
Jika ditelisik lebih jauh, tak heran pemain Timnas Korea Utara U-17 memiliki tinggi badan menjulang. Sebanyak 11 dari 23 personel Timnas Korea utara U-17 saat ini tercatat sebagai pemain klub asal Korea Utara, April 25 Sports Club.
Bagi yang belum tahu, April 25 Sports Club merupakan klub yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan Korea Utara. Tak heran, para pemain Timnas Korea Utara U-17 yang berada di klub April 25 Sports Club berlatih fisik ala mililter setiap harinya.
Ditempa dengan latihan keras plus makanan bergizi, tak heran Jon Yong-un dan kawan-kawan memiliki tinggi badan menjulang. Sekarang menarik menanti karier ke depan pemain-pemain ini.
Sanggupkah mereka melanjutkan kisah apik mereka di level senior? Menginjak level senior, banyak negara-negara Asia yang lebih berkembang daripada Korea Utara, termasuk Indonesia yang diperkuat banyak pemain diaspora.
(Ramdani Bur)