
Faktor ketiga adalah lini belakang yang lengah. Beberapa kali pemain di lini pertahanan skuad Garuda gagal menghalau serangan cepat Australia hingga akhirnya berbuah gol.
Salah satunya terjadi pada menit ke-20. Kala itu, Nishan Velupillay sukses menyelesaikan umpan terobosan dari serangan balik cepat hingga membawa Australia kian unggul 2-0.

Timnas Indonesia juga tidak efektif dalam manfaatkan peluang. Padahal, ada sederet peluang emas yang didapat untuk cetak gol.
Salah satunya dilakukan Kevin Diks pada menit ke-72. Pemain FC Copenhagen itu memberikan umpan tarik ciamik dari sisi kiri gawang Australia. Sayangnya, bola gagal disambut satu pun pemain Timnas Indonesia.

Faktor terakhir paling krusial, yakni Kevin Diks yang gagal penalti. Padahal, jika bisa eksekusi penalti tersebut, skuad Garuda akan buka keunggulan lebih dahulu dan para pemain mungkin bisa tampil lebih percaya diri.
Ya, hadiah penalti didapat Timnas Indonesia kala laga baru berjalan 7 menit setelah Rafael Struick dijegal lawan di kotak penalti. Sayangnya, Kevin Diks yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal menjalankan tugasnya dengan baik.
Bola tendangannya membentur mistar gawang. Padahal, Ryan sudah bergerak ke arah yang salah kala itu.
(Djanti Virantika)