Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-Gara Drama Gol di Menit Akhir, Paul Munster Kecewa Persebaya Surabaya Gagal Kalahkan PSIS Semarang

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 15 Maret 2025 |01:05 WIB
Gara-Gara Drama Gol di Menit Akhir, Paul Munster Kecewa Persebaya Surabaya Gagal Kalahkan PSIS Semarang
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster. (Foto: Instagram/officialpersebaya)
A
A
A

SURABAYA - Persebaya Surabaya gagal meraih poin penuh usai ditahan imbang oleh PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1. Persebaya Surabaya sedianya sudah unggul 1 - 0 hingga menit 93 perpanjangan waktu, dari 4 menit perpanjangan waktu yang diberikan oleh wasit.

Kemenangan di depan mata yang dimiliki Persebaya Surabaya atas PSIS Semarang sirna karena kelalaian pemain di menit-menit akhir laga pekan ke-27 Liga 1 2024-2025 tersebut. Awalnya Persebaya sudah unggul 1-0 hingga menit 90, namun PSIS justru sukses mencetak gol di menit 90+4 dan membuat laga berakhir 1-1.

1. Kelalaian Pemain Persebaya

Semuanya berawal dari serangan cepat dari tendangan pojok memanfaatkan kelengahan lini belakang Persebaya. Septian David Maulana mencetak gol di menit 93 dan di detik.

Menariknya gol ini dicetak usai kegagalan Oktafianus Fernando memanfaatkan peluang, usai tinggal berhadapan dengan penjaga gawang di menit 93. Padahal di kiri dan kanan Ofan ada tiga rekannya yang kosong tapi ia lebih memilih menendang bola ke gawang, meskipun hasilnya melenceng ke samping gawang Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS semarang.

PSIS lantas mengambil transisi cepat serangan hingga berbuah tendangan sudut, dari tendangan sudut inilah akhirnya berhasil menyamakan skor. Menanggapi kelalaian lini belakang itu, pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyatakan, kekecewaannya dengan hasil imbang tersebut.

Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang foto PSIS Semarang
Persebaya Surabaya vs PSIS Semarang foto PSIS Semarang

Munster kecewa kemenangan di depan mata sirna begitu. Munster melihat karena kesalahan dan kelengahan memanfaatkan peluang, dan mengantisipasi serangan dari tendangan pojok membuat timnya harus dihukum.

"Di babak pertama kita bisa unggul satu kosong tapi tidak cukup, butuh gol berikutnya, bermain bagus di babak pertama dan kedua. Tapi ketika mendapatkan peluang dari transisi Ofan gagal mengeksekusi," kata Paul Munster, dikutip Sabtu (15/3/2025).

2. Sepakbola Terkadang Kejam

Munster pun tak bisa lagi berkata-kata dan menganggap sepakbola terlalu kejam. Apalagi timnya sepanjang laga menguasai pertandingan dan menciptakan beberapa peluang. Memang sayang penyelesaian akhir yang buruk didukung pertahanan lawan yang buruk membuat gol itu tidak bertambah.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement