6 pemain Timnas Indonesia ini pilih jadi mualaf. Salah satunya ada nama striker andalan Timnas Indonesia saat ini, Ragnar Oratmangoen.
Serba-serbi soal kehidupan para pemain Timnas Indonesia memang menarik diulas. Apalagi, kerap terdapat kisah inspiratif di dalamnya.
Kali ini, Okezone akan mengulas 6 pemain Timnas Indonesia ini pilih jadi mualaf. Siapa sajakah mereka?
Berikut 6 pemain Timnas Indonesia ini pilih jadi mualaf:

Salah satu pemain Timnas Indonesia ini pilih jadi mualaf adalah Diego Michiels. Dia pernah jadi andalan Indonesia untuk mengisi lini pertahanan.
Diego Michiels pun memantapkan diri memeluk agama Islam pada 2013. Pemain naturalisasi itu mengucapkan dua kalimat syahadat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Lalu, ada Cristian Gonzales. Dia juga diketahui merupakan pemain naturalisasi Timans Indonesia. Dia pun pernah jadi andalan Timnas Indonesia dalam urusan cetak gol.
Cristian Gonzales diketahui turut ambil keputusan jadi mualaf. Keputusan itu diambil pada 9 Oktober 2003. Ia kemudian mendapat nama baru Mustafa Habibi.

Kemudian, ada Markus Horison. Eks kiper Timnas Indonesia ini memutuskan menjadi mualaf pada 2004.
Markus kemudian memiliki nama yang lebih Islami, yakni Muhammad Haris Maulana. Keputusan Markus pindah keyakinan sendiri sempat mendapatkan penolakan dari keluarga.

Di urutan ketiga, ada Erol Iba. Dia juga sempat membela Timnas Indonesia, tepatnya pada periode 2006-2013.
Erol Iba pun memutuskan menjadi mualaf pada 2002. Kala itu, dirinya masih membela Semen Padang.

Selanjutnya, ada Esteban Vizcarra. Pemain naturalisasi ini membela Timnas Indonesia usai jadi WNI pada 2018.
Esteban Vizcarra pun turut ambil Langkah sama seperti 4 pemain sebelumnya, yakni menjadi mualaf. Dia pindah agama Islam pada pada 2012.

Terakhir, ada Ragnar Oratmangoen. Dia masih jadi andalan di skuad Timnas Indonesia sampai saat ini.
Ragnar juga diketahui merupakan pemain naturalisasi. Ragnar juga merupakan seorang mualaf. Ia memeluk agama Islam ketika masih berusia remaja. Ada alasan menyentuh di balik keputusannya menjadi mualaf.
"Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam," papar Ragnar kepada awak media.
"Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim," imbuhnya.
(Djanti Virantika)