Jay Idzes Dibidik Udinese, Agennya Sudah Didekati La Zebrette!
UDINESE tertarik menggunakan jasa Jay Idzes. Bahkan, klub berkostum hitam-putih itu sudah mendekati agen sang pemain demi melicinkan transfer.
Menurut laporan Tutto Udinese, dikutip Rabu (5/3/2025, sebenarnya Udinese saat ini memiliki formasi yang oke pada lini pertahanan. Namun, pihak manajemen klub sudah mulai memikirkan bursa transfer musim panas 2025.
1. Bidik
Pasalnya, dua bek yakni Oumar Solet dan Jaka Bijol terancam hengkang karena dilirik oleh banyak klub. Karena itu, Udinese mulai bergerak mencari sosok bek tengah dan memasukkan Idzes dalam radar utama.
Udinese membidik kapten Timnas Indonesia itu karena performanya yang apik bersama Venezia sepanjang musim ini. Ditambah, harga pasaran Idzes juga masih terjangkau. Pembicaraan sudah mulai dibangun antara manajemen dengan sang agen.
“Salah satu nama yang muncul dalam daftar incaran adalah Jay Idzes dari Venezia. Profilnya menarik, baik dari segi karakteristik teknis mau pun harga,” tulis Tutto Udinese, Rabu (5/3/2025).
“Udinese telah melakukan kontak awal dengan perwakilan sang pemain meski belum ada kesepakatan konkret,” sambung media itu.
2. Evaluasi
Laporan itu juga menyebut agen Idzes saat ini sedang mengevaluasi tawaran yang masuk. Pasalnya, sang pemain diklaim diminati oleh banyak klub. Tawaran muncul bukan hanya dari Italia saja, melainkan dari klub Jerman dan Spanyol.
“Agen Idzes juga sedang mengevaluasi tawaran dari klub Serie A lainnya serta beberapa tim dari Bundesliga dan La Liga. Namun, pendekatan pertama dengan Udinese sudah terjadi,” terang Tutto Udinese.
Idzes memang tampil cukup solid dalam mengawal pertahanan Venezia sepanjang musim ini. Bahkan saat ini, pemain berusia 24 tahun itu dipercaya oleh sang pelatih untuk menjabat sebagai kapten I Lagunari.
Bukan tidak mungkin Idzes meninggalkan Venezia di akhir musim dan mencari pelabuhan baru untuk tetap bermain di Serie A atau hijrah ke negara lain. I Leoni Alati terdampar di zona merah tepatnya urutan 19 dengan 18 poin saja sehingga potensi terdegradasi cukup besar.
(Wikanto Arungbudoyo)
