Menurutnya, kekuatan utama Malut United terletak pada rasa kekeluargaan yang tinggi di dalam skuad, selain konsistensi permainan. Pasalnya, seluruh elemen tim kini bisa saling melengkapi satu sama lainnya.
"Saya tidak melihat nama besar di dalam tim, tetapi bagaimana pemain tersebut bekerja keras untuk tim ini. Saya pikir juga bahwa bermain sebagai keluarga menjadi salah satu kunci selain intensitas dalam latihan yang sama dengan saat pertandingan," ujar mantan pelatih PSIS Semarang itu.
Imran mengatakan cukup senang Yance Sayuri dan kolega cepat memahami filosofi permainan yang diinginkannya. Menurutnya, faktor itu sangat berpengaruh Malut bisa bersaing dalam Liga 1 2024-2025.
"Intinya, kekeluargaan dan kerja keras menjadi kunci hingga sekarang," tutup Imran.
(Djanti Virantika)