Pada kesempatan itu, Nurdin menyoroti kendala komunikasi yang kerap menjadi tantangan besar bagi pelatih asing di Indonesia, termasuk dalam situasi pertandingan. Dia mencontohkan pengalaman Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan, yang sering menghadapi kendala bahasa saat memberikan instruksi di tengah pertandingan.
“Jadi setiap pelatih itu pasti sudah mengatur strategi dan taktik, apakah 4-3-3 atau 5-4-1 dan sebagainya. Pada saat itu, Shin Tae-yong yang tidak bisa berbahasa Indonesia menjelaskan kepada pemain dengan penerjemah. Namun ketika pemain di lapangan strategi yang sudah disampaikan tidak berjalan,” kata Nurdin.
“Dia strateginya sudah disampaikan waktu manajemen tidak berjalan dia ingin merubah atau dia ingin memperkuat itu, komunikasi ini sudah terlambat, gol tercipta itu yang dimaksud tadi salah satunya,” paparnya.
(Rivan Nasri Rachman)