SURABAYA – Pelatih Arema FC Joel Cornelli memberi pesan menyentuh jelang laga sengit kontra Persebaya Surabaya di pekan ke-13 Liga 1 2024-2025. Ia menyampaikan, rivalitas sejatinya hanya di lapangan saja.
Duel Persebaya Surabaya vs Arema FC itu akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2024) pukul 15.30 WIB. Pertandingan itu akan berlangsung dalam tensi tinggi.
Cornelli mengungkapkan, timnya memang telah mempersiapkan laga melawan Persebaya. Tapi, ia mengakui melawan Bajul Ijo bukanlah hal mudah karena selalu ada tekanan di kandang lawan.
"Persebaya merupakan tim yang bagus, punya materi pemain yang bagus juga, materi yang berkompetitif," ucap Cornelli, dikutip Sabtu (7/12/2024).
Pria asal Brasil itu mengaku sudah punya antisipasi akan serangan-serangan yang dibangun oleh Bajul Ijo. Ia berharap anak-anak asuhnya akan menikmati permainan.
"Saat bermain mereka mampu memberikan tekanan-tekanan kepada lawan, kami harus mewaspadai itu dan menikmati pertandingan," ujar Cornelli.
Lebih lanjut, pria berusia 57 tahun itu berharap laga antara kedua tim ini berlangsung kondusif dan tak ada gangguan keamanan, seperti ketika Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022. Baginya, rivalitas hanyalah di lapangan dan setelah peluit panjang dibunyikan, semua harus kembali berangkulan.
"Persebaya dan Arema harus memberikan contoh ketatnya pertandingan hanya di dalam lapangan, tetapi setelah itu di luar lapangan saling merangkul, sehingga tragedi (Tragedi Kanjuruhan) tidak terulang lagi," beber Cornelli.
Lebih lanjut, Cornelli optimistis timnya mampu mencuri poin kendati tak diperkuat dua pemain mudanya yang bergabung ke Timnas Indonesia. Ia mengakui Persebaya juga memiliki tembok kokoh di pertahanan yang berusaha dibongkarnya.
"Saya respek sama tim Persebaya, sama pemain, apa di depan mungkin kurang bagus tapi saya yakin Persebaya musim ini masih di atas cuma kebobolan sedikit, tapi Arema harus siap untuk semua pemain lawan Persebaya luar biasa, kami harus siap, mungkin kami bisa bawa tiga poin," tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)