“Saya bahkan menawarkannya ke Inter pada satu titik, namun (pelatih) Hector Cuper tidak tahu apa yang harus dilakukan bersama Kaka dalam formasi 4-4-2. Tidak ada klub lain yang berminat, yang mana adalah aneh buat saya,” kata Paolillo.
Namun pada akhirnya, Paolillo berhasil meyakinkan AC Milan. Kaka akhirnya tidak ke Inter Milan dan bergabung tim impiannya.
“Pada akhirnya, (pengacara Milan Leonardo) Cantamessa melakukan bagan astrologi terhadap Kaka dan mengatakan kami (Milan) harus mengontraknya, karena bintang-bintang bersinar terang pada pemain ini. Setelah Ariedo Braida berhasil dirayu, kita juga lantas sukses meyakinkan Galliani," imbuh Paolillo.
Dan di AC Milan, Kaka menjelma menjadi seorang pemain yang sangat luar biasa. Ia bahkan sukses mempersembahkan trofi Liga Champions ketujuh klub itu pada 2007 yang membuahkan penghargaan Ballon d’Or yang membuat Inter Milan menyesal tak pernah merekrutnya.
Itulah kisah miris Inter Milan yang pernah tolak mentah-mentah Ricardo Kaka sebelum jadi legenda AC Milan. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)