JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong ternyata masih belum move on dari laga melawan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pasalnya ia merasa ada yang mengganjal di hati lantaran masih tak terima kemenangan Timnas Indonesia dicuri.
Timnas Indonesia ditahan imbang Bahrain 2-2 di laga ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga itu digelar di Bahrain National Stadium, Riffa pada 10 Oktober 2024 lalu.
Telah lama laga berlalu, Shin Tae-yong masih jengkel dengan hasil pertandingan itu. Pelatih asal Korea Selatan tersebut mengklaim kemenangan Timnas Indonesia telah dicuri dalam laga itu.
"Masih ada bagian dari diri saya yang menganggap pertandingan melawan Bahrain telah dicuri,” kata Shin Tae-yong dikutip dari Nate, Rabu (30/10/2024).
Ya, pertandingan yang digelar di markas Bahrain itu memicu kontroversi besar setelah wasit Ahmed Al Kaf dinilai bertindak tidak adil. Wasit asal Oman itu disinyalir memberi keuntungan untuk tuan rumah sehingga bisa menyamakan kedudukan di menit akhir.
Kala itu, waktu tambahan yang diberikan hanya enam menit. Namun demikian, waktu tambahan melar hingga laga memasuki menit 90+9. Pertandingan kemudian berakhir setelah Bahrain mencetak gol penyama kedudukan.
Kendati demikian, pelatih asal Korea Selatan itu menceritakan tetap berupaya keras menjaga mental para pemain menjelang laga melawan China. Namun sayang, Timnas Indonesia menelan kekalahan dari Team Dragons -julukan Timnas China- dengan skor 1-2.
"Kami mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan melawan China, namun mengecewakan karena kami kalah karena kesalahan yang sangat kecil menyebabkan pukulan telak," sambung Shin Tae-yong.
“Tapi tidak apa-apa karena tim berkembang dengan baik dan para pemain bermain bagus,” imbuhnya.
Selanjutnya, Shin Tae-yong saat ini akan bersiap mengawal Timnas Indonesia pada laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia diketahui akan berhadapan dengan Jepang (15/11/2024) dan Arab Saudi (19/11/2024) fi SUGBK, Jakarta.
(Rivan Nasri Rachman)