Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jadi Markas Sementara Arema FC di Liga 1 2024-2025, Ini Penyebab Buruknya Kondisi Lapangan Stadion Soepriadi Blitar

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 28 Agustus 2024 |00:06 WIB
Jadi Markas Sementara Arema FC di Liga 1 2024-2025, Ini Penyebab Buruknya Kondisi Lapangan Stadion Soepriadi Blitar
Arema FC berlaga di Stadion Soepriadi. (Foto: Arema FC)
A
A
A

PENYEBAB buruknya kondisi lapangan Stadion Soepriadi, Kota Blitar, akan diulas dalam artikel ini. Stadion Soepriadi Blitar sendiri diketahui jadi markas sementara Arema FC di Liga 1 2024-2025.

Saking buruknya, Stadion Soepriadi Blitar akhirnya harus dibenahi. Pembenahan rumput stadion ditangani oleh vendor berpengalaman dalam urusan rumput lapangan dari Lestarindo Soccerfield.

Arema FC vs Dewa United

Terlihat pada Instagram resmi PT Harapan Jaya Lestarindo @lestarindo_soccerfield, tim dari Lestarindo Soccerfield sudah melihat rumput untuk menganalisisnya. Dari hasil analisis sebagaimana dicantumkan, kondisinya lapangan cukup lumayan, hanya perlu sedikit ekstra perawatan pada aerasi, topdressing, dan nutrisi.

General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi mengungkapkan, kehadiran dari PT Harapan Jaya Lestarindo atau Lestarindo Soccerfield, memang menjadi komitmen manajemen berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar untuk membenahinya.

"Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Lestarindo dalam memperbaiki lapangan Stadion Supriyadi. Proses aeration dan top dressing yang telah dilakukan merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada," ucap Yusrinal Fitriandi, dikonfirmasi pada Senin 26 Agustus 2024.

Berdasarkan penjelasan dari tim Lestarindo Soccerfield, kata Inal -sapaan akrab Yusrinal, rumput di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, memang keras dan banyaknya rumah cacing yang jadi kendala utama. Kondisi ini menyebabkan aliran bola tidak lancar dan kualitas permainan terganggu.

"Untuk mengatasi masalah tersebut, Lestarindo telah melakukan upaya, di antaranya penggunaan nematisida, yang bertujuan untuk mengurangi populasi cacing tanah, dan mencegah kotoran cacing naik ke permukaan lapangan," jelasnya.

Selanjutnya, dilakukan aeration dan top dressing yakni proses aeration berfungsi untuk mengaerasi tanah. Seentara itu, top dressing dilakukan untuk memperbaiki permukaan lapangan dan memberikan nutrisi tambahan.

"Pihak kontraktor juga akan melakukan releveling dan sulam pada lapangan dalam waktu dua bulan ke depan. Hal ini bertujuan untuk membuat permukaan lapangan lebih rata dan sempurna," terang Inal.

Saat ini, pihak Lestarindo telah menyelesaikan proses top dressing dan melanjutkan dengan penebaran kapur, obat cacing, serta pemupukan. Kegiatan ini dilakukan kemarin untuk mempercepat proses pemulihan dan pertumbuhan rumput.

Pihak kontraktor optimis bahwa dalam waktu seminggu ke depan hasil perbaikan lapangan akan semakin terlihat signifikan.

Arema FC vs Dewa United

"Kami optimis dengan perbaikan yang dilakukan, kualitas lapangan Stadion Supriyadi akan meningkat secara signifikan. Hal ini tidak hanya penting bagi performa Arema FC, tetapi juga akan meningkatkan grade kualitas lapangan secara keseluruhan," jelas Inal.

Sebelumnya di laga pekan perdana Liga 1 2024-2025, lapangan Stadion Soepriadi, Kota Blitar, dikritik habis-habisan oleh kedua tim, yakni Arema FC dan Dewa United. Bahkan, Dewa United menyampaikan kritikan pedas sampai tak habis pikir melihat regulasi stadion ini bisa lolos verifikasi dengan kondisi lapangan yang buruk.

Borneo FC pun juga menyampaikan komplain perihal lapangan Stadion Soepriadi. Mereka menilai lapangan buruk dan tak rata usai main di sana.

(Djanti Virantika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement