Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenang Korban Tragedi Kanjuruhan, Museum dan Monumen Bakal Dibangun di Stadion Kanjuruhan

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2024 |04:00 WIB
Kenang Korban Tragedi Kanjuruhan, Museum dan Monumen Bakal Dibangun di Stadion Kanjuruhan
Akan hadir Monumen dan Museum di Stadion Kanjuruhan untuk mengenang para korban tragedi Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/MPI)
A
A
A

MALANG - Untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan, akan hadir museum dan monument di area Stadion Kanjuruhan. Nantinya museum di markas Arema FC itu dibuat di area Pintu 13 yang juga dipastikan takkan dibongkar.

Poin ini merupakan kesepakatan antara keluarga korban, pihak kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dan kepolisian dari Polres Malang.

Projects Manager PT Waskita Karya Vino Teguh Pramudia menyatakan, berdasarkan kesepakatan dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan, ada beberapa bagian di sekitar pintu 13 yang disepakati boleh dibongkar dan tidak. Sisanya nanti akan ditambahkan ruangan yang diperuntukkan untuk museum.

"Gate 13 saat ini proses pembongkaran lantai, sudah disepakati oleh keluarga korban bahwa ada titik-titik yang dibongkar dan ada titik-titik yang tidak dibongkar," ucap Vino Teguh Pramudia, dikonfirmasi pada Selasa (6/8/2024).

Renovasi Stadion Kanjuruhan

Vino juga menjelaskan, bila untuk pengerjaan proyek di sekitar pintu 13 diarahkan ke lantai, kemudian pemasangan pondasi dan struktur bangunan untuk menguatkan sisi area dari pintu 13. Sementara dinding - dinding pintu 13 sesuai permintaan keluarga korban dipertahankan.

"Pertama Pembongkaran lantai, kemudian pemasangan fondasi micropile, kolom, balok, sampai ke pekerjaan arsitek. Sesuai permintaan juga kita akan mempertahankan dinding Gate 13," jelasnya.

Soal pembangunan museum yang diletakkan di sekitar 13, saat ini pihaknya hanya menyediakan lingkup tata ruangnya saja. Sedangkan untuk bentuk bangunannya hal itu dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan keluarga korban.

"Kita hanya menyediakan lingkup tata ruang saja, untuk fungsinya nanti kita kembalikan ke Pemkab dan keluarga korban. Kita siapkan ruang di ruko kiri dan kanan gate 13, yang luasnya kira-kira 18 meter kali 14 meter," jelasnya.

"Sementara untuk monumen, kita lihat depannya Gate 13 ada warung, nanti do tengah-tengah warung itu adalah titik asist lurus imajiner untuk posisi monumen," tambahnya.

Ia berharap pasca pembicaraan yang dilakukan tidak ada polemik yang muncul di pintu 13. Ujungnya hasil renovasi Stadion Kanjuruhan nanti bisa bermanfaat bagi keluarga korban, maupun masyarakat di Kabupaten Malang.

"Kita sekarang fokus pada hasil yang akan dijadikan. Terkait tata ruang museum, dan tadi juga dibahas soal monumen. Harapannya hasil renovasi Stadion Kanjuruhan ini nanti dapat bermanfaat baik bagi keluarga korban maupun masyarakat Kabupaten Malang," paparnya.

Di sisi lain salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Nuri Hidayat mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah menyerahkan gambar-gambar mana saja area yang perlu dipertahankan, dan boleh dibongkar. Pembongkaran itu nanti juga akan dikembalikan seperti semula, sambil proses pengerjaan penguatan struktur.

Renovasi Stadion Kanjuruhan

"Saya kemarin sudah gambar mana-mana saja yang minta dipertahankan. Saya juga mikir mereka kerja ada standar SOP, saya juga gak ingin mengganggu kerjaan mereka. Jadi kita diskusikan bagian mana saja yang bisa dipertahankan. Insya Allah sudah clear," ujar Nuri Hidayat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, konstruksi pintu 13 yang disepakati pada pertemuan antara keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pihak PT Waskita Karya selaku operator pengerjaan proyek renovasi stadion, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, difasilitasi oleh Polres Malang ternyata sempat dibongkar tanpa pemberitahuan ke keluarga korban.

Pada kesepakatan pertemuan di tanggal 28 Mei 2024 di Aula Polres Malang disepakati pintu 13 tidak akan dibongkar. Bahkan keluarga korban juga menerima kesepakatan bahwa di pintu 13 nanti akan dibangun museum dan tempat untuk berdoa pada keluarga korban.

Sayang pintu 13 dan segala konstruksi di sekitarnya dibongkar. Pembongkaran disebut berjalan dua pekan terakhir. Tampak di pintu 13 itu hanya menyisakan bagian tangga saja. Sedangkan dinding dan konstruksi asli sudah hilang.

Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, tengah dalam proses renovasi pasca tragedi kemanusiaan yang menewaskan 135 orang dan membuat 609 orang lebih luka. Proses renovasi stadion sendiri bakal menelan biaya Rp 330 miliar yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement