"Secara struktural dan teknikal di seluruh area stadion sudah dilakukan penguatan, tidak luput juga untuk dilakukan penguatan di area tersebut (pintu 13), karena perkuatan yang kami laksanakan sampai ke pintu 13, akhir pintu 13 hampir sudah kami selesaikan semua," paparnya.
Selama ini diakuinya PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek renovasi stadion lebih banyak berkoordinasi teknis dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Makanya pasca pertemuan audiensi yang difasilitasi Polres Malang pada 28 Mei 2024 lalu, pihaknya beranggapan seluruh keluarga korban memahami konsep dari renovasi stadion oleh pihaknya. Tapi ternyata ada beberapa informasi yang perlu dijelaskan secara detail kembali.
"Secara lapangan itu kami koordinasi dengan manajer konstruksi dan Kementerian PUPR secara teknikal, memang ini kekeliruan yang sama-sama kami luput untuk koordinasi dengan keluarga korban, jujur ini luput," kata dia kembali.
"Kami anggap waktu di forum terakhir kami tanggal 28 Mei 2024 semuanya sudah ter-copy. Tapi ternyata kembali lagi pemahaman setiap orang berbeda-beda," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, konstruksi pintu 13 yang disepakati pada pertemuan antara keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pihak PT Waskita Karya selaku operator pengerjaan proyek renovasi stadion, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, difasilitasi oleh Polres Malang ternyata berubah.
Pada kesepakatan pertemuan di tanggal 28 Mei 2024 di Aula Polres Malang disepakati pintu 13 tidak akan dibongkar. Bahkan keluarga korban juga menerima kesepakatan bahwa di pintu 13 nanti akan dibangun museum dan tempat untuk berdoa pada keluarga korban.