Selain itu, juru taktik asal Italia tersebut juga menilai pasukannya tak bisa memaksimalkan celah kosong di pertahanan lawan di babak kedua. Padahal, Kuqezintje -julukan Timnas Albania- bermain lebih terbuka.
“Di babak kedua, Albania mencoba melakukan sesuatu yang lebih dan kami seharusnya bisa memanfaatkan ruang yang ada, namun kami malah terjebak ke belakang,” ujar mantan pelatih Napoli itu.
Lebih lanjut, Spalletti juga menegaskan bahwa Italia tak boleh bergantung dengan satu orang pemain saja di mana dalam hal ini adalah Nicolo Barella, yang sempat diragukan tampil melawan Albania. Kata dia, sang juara bertahan Piala Eropa 2024 harus mampu bermain apik dengan 26 pemain yang ada di dalam skuad mereka.
“Timnas harus bisa tampil tanpa siapa pun, karena pemain kuatnya ada 26 orang. Saya tidak menyukai gagasan bahwa tim bergantung pada individu,” pungkas Spaletti.
(Djanti Virantika)